Lahan Parkir Terbatas, Wisatawan Diminta Tidak Paksakan Kendaraan Pribadi Masuk Malioboro

Jutaan wisatawan dan pemudik diperkirakan bakal datang dan berilibur DI Yogyakarta pada libur panjang Idulfitri mendatang.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
Dok Tribun Jogja
Suasana Diskusi 'Obrolan Tugu Jogja' bersama Jajaran DPRD dan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Jumat (29/3/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jutaan wisatawan dan pemudik diperkirakan bakal datang dan berilibur DI Yogyakarta pada libur panjang Idulfitri mendatang.

Berbagai persiapan pun sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menyambut wisatawan dan pemudik.

Salah satunya dengan pengaturan lokasi parkir sehingga nantinya kendaraan yang masuk ke wilayah Kota Yogya bisa terakomodir dengan baik.

Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta juga mengimbau agar pelancong tidak memaksakan kendaraan pribadinya masuk ke kawasan Malioboro.

Kepala Dishub Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho, menyampaikan, pihaknya perlu mengatur ruang dan lahan yang terbatas untuk mengakomodir wisatawan selama liburan.

Bukan tanpa alasan, lahan parkir di seputaran pusat Kota Yogyakarta sangat terbatas, sehingga tidak akan sanggup menampung seluruh kendaraan pelancong atau pemudik.

"Kota Yogya hampir 60 persen kawasan cagar budaya. Kita harus menyesuaikan, tidak perlu memaksakan kendaraan sampai titik tujuan. Apalagi, Malioboro sudah padat, area parkir terbatas," katanya, di sela diskusi 'Obrolan Tugu Jogja', Jumat (29/3/24).

Saat ini, beberapa tempat khusus parkir seputaran Malioboro yang terdekat dan dapat diakses adalah di TKP Abu Bakar Ali, TKP Senopati, TKP Sriwedani, TKP Beskalan, hingga TKP Ngabean.

Khusus TKP Ngabean, keberadaannya cenderung dipandang sebelah mata oleh para wisatawan, karena jaraknya yang dianggap terlampau jauh.

"Padahal Ngabean kosong. Tapi, kebiasaan orang malas jalan. Padahal, dari Ngabean sampai titik 0 kilometer cuma 370 meter saja," tandasnya.

Kemudian, solusi lain yang kini populer di kalangan masyarakat adalah memarkirkan kendaraannya di Stasiun Maguwo, yang memilki satuan ruang parkir (SRP) cenderung tinggi.

Setelah memarkirkan kendaraan pribadinya di sana, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menuju Kota Yogyakarta dengan KRL.

"Ngapain harus bermacet-macetan. Toh, kita bisa parkir di sana dan lanjut naik KRL ke kota. Biayanya terjangkau, cuma Rp8 ribu," ucapnya.

"Itu harus dibiasakan, karena kalau ada 1 juta saja mobil masuk, itu akan menjadi beban yang sangat tinggi di jalanan kota," tambah Kadishub.

Baca juga: Harga Tiket Bus AKAP di Terminal Dhaksinarga Gunungkidul Naik 2 Kali Lipat 

Sementara itu Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Danang Rudyatmoko, menambahkan, persoalan parkir kawasan perkotaan di libur lebaran setiap tahun memang menjadi polemik.

Menurutnya, Dinas Perhubungan dan Komisi C DPRD Kota Yogya pun selalu berupaya menyiasati problem lahan yang sangat terbatas untuk menghadirkan layanan terbaik.

"Sekarang KRL berhenti di Lempuyangan dan Tugu. Kemudian, Trans Jogja juga bisa diakses karena lewat tengah kota. Ini yang harus disampaikan kepada para wisatawan dan pemudik," ujarnya.

Khusus pemudik, Danang menandaskan, sejatinya mereka memahami penuh konsekuensi berkendara di masa libur panjang lebaran.

Hanya saja, politikus PDI Perjuangan tersebut merasa, masih ada keengganan dari para pemudik, untuk mengakses moda transportasi umum.

"Kalau mau berwisata, mereka juga sudah tahu, Malioboro setiap lebaran pasti macet. Lebih baik, ya, jalan kaki, atau naik moda transportasi umum," ungkapnya.

Sementara, Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Ririk Banowati, meminta para wisatawan supaya bijak mencari atau memilih sebuah lokasi parkir.

Sebisa mungkin, lokasi parkir yang legal, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, sudah tersedia dan telah diinformasikan secara Dishub.

"Parkirlah di tempat resmi, kemudian minta karcis parkir. Jangan sampai ada bahasa atau kasus kena tutuk dan sebagainya," terangnya.

"Nanti, kalau misal ada aduan dan sebagainya, memang sudah tersedia mekanismenya. Tapi, lebih baik dihindari, dengan bijak memilih tempat parkir," pungkas Ririk. (aka)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved