Pemkab Bantul Alokasikan Rp 129 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur

Pemkab Bantul menganggarkan dana cukup besar untuk proyek pembangunan infrastruktur pada tahun 2024.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemkab Bantul menganggarkan dana cukup besar untuk proyek pembangunan infrastruktur pada tahun 2024.

Anggaran sebesar Rp 129 miliar disediakan oleh Pemkab Bantul untuk proyek pembangunan infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, saluran irigasi, saluran drainase, talud, hingga beberapa sarana prasarana permukiman.

Anggaran besar yang disediakan oleh Pemkab Bantul ini merupakan upaya dari pemerintah daerah untuk meningkatkan daya saing masyarakat sesuai yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2024.

"Konkretnya adalah daya saing daerah harus didukung oleh infrastruktur pembangunan sarana publik yang baik," jelas Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, kepada Tribunjogja.com, di kantor dinasnya, Senin (18/3/2024).

Menurutnya, jalan, jembatan, saluran irigasi, saluran drainase, talud, hingga beberapa sarana prasarana permukiman di Bumi Projotamansari menjadi prioritas pembangunan Pemkab Bantul. 

Menurut Abdul Halim, anggaran Rp 129 miliar tersebut dialokasikan untuk 190 paket pekerjaan di bidang infrastruktur.

Harapannya, hal itu nantinya bisa menjadi landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul.

Baca juga: Kota Yogya Gencarkan Pengolahan Sampah di Akar Rumput, Losida Jadi Salah Satu Andalan

Selain fokus di sektor infrastruktur, Pemkab Bantul, kata Abdul Halim, juga memberikan perhatian besar terhadap sektor pertanian.

Pemerintah daerah akan menerapkan teknologi di sektor pertanian.

"Di kawasan selatan Kabupaten Bantul, telah kami terapkan mekanisme elektrifikasi pertanian bahkan digitalisasi pertanian, sehingga daya saing kami bisa kami mantapkan melalui basis pembangunan infrastruktur dan penerapan teknologi," jelas Halim.

Kemudian untuk masalah kemiskinan, Pemkab Bantul menurut Halim juga sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk menuntaskan persoalan tersebut.

"(Sejauh ini), penurunan angka kemiskinan terus terjadi di Kabupaten Bantul. (Itu) sebagai buah dari kolaborasi lintas sektor dan kepentingan. Di antaranya adalah dengan Baznas, CSR, dan lembaga-lembaga yang memiliki kepedulian terhadap penanggulangan masalah kesejahteraan sosial," urai dia.

Pada 2024, Pemkab Bantul juga menetapkan prioritas perbaikan lingkungan hidup dengan membangun beberapa sarana prasarana pengolahan sampah.

Di antaranya adalah pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Dingkikan, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul; di Pasar Niten, Kapanewon Kasihan; di Modalan, Kapanewon Banguntapan; serta di Bawuran, Kapanewon Pleret.

"Empat TPST itu merupakan hasil dari program Pemkab Bantul. Di samping iti juga kami memfasilitasi TPST di tingkat kalurahan," tutur orang nomor satu di Bumi Projotamansari. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved