Dua Pria Asal Tasikmalaya Diduga Edarkan Uang Palsu Pecahan Rp 10 Ribu di Kasihan, Begini Modusnya
Warga berhasil mengamankan dua orang warga Tasikmalaya yang diduga hendak mengedarkan uang palsu pecahan Rp 10000 dengan cara membeli di warung
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Polres Bantul mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi peredaran uang palsu memasuki bulan suci Ramadan 1445 Hijriah / 2024 Masehi, dengan cara selalu memeriksa dengan teliti saat melakukan transaksi mengunakan uang tunai.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, menjelaskan, memasuki bulan suci Ramadan, transaksi masyarakat akan meningkat.
Momen itu sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan.
Salah satunya terjadi di wilayah Kasihan Bantul pada Rabu (13/3/2024) kemarin.
Warga berhasil mengamankan dua orang warga Tasikmalaya yang diduga hendak mengedarkan uang palsu pecahan Rp 10000 dengan cara membeli di warung-warung kecil.
"Sudah terjadi kasus dugaan peredaran uang palsu yang terjadi di wilayah Kasihan Bantul pada Rabu (13/3/2024) kemarin, kita meminta masyarakat selalu memeriksa secara teliti saat melakukan transaksi menggunakan uang tunai," ujarnya, Kamis (14/3/2024).
Kejadian dugaan tindak pidana tersebut, kata Jeffry, terjadi di salah satu warung di Padukuhan Kasihan, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.
“Awalnya warga sudah curiga, ada orang yang membeli dengan menggunakan uang diduga palsu. Setelah selesai transaksi, oleh warga uang dari pembeli tadi dicek keasliannya, dan ternyata uang tersebut diduga palsu,” terang Jeffry.
Baca juga: Imigrasi Indonesia dan Kamboja Kerja Sama Berantas Perdagangan Orang dan Penyelundupan Manusia
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan warga ke Polsek Kasihan.
Polisi yang tiba di lokasi berhasil mengamankan dua terduga pelaku, masing-masing IMW (30) dan RA (25), keduanya warga Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Selain itu, polisi juga menyita barang bukti berupa uang yang diduga palsu dengan pecahan Rp10.000 sebanyak 27 lembar, korek gas dan kembalian uang asli dalam kantong plastik, serta satu unit mobil Mazda/2 warna merah yang digunakan para pelaku,” ungkap Jeffry.
Maka dari itu, Jeffry mengajak keterlibatan serta kerjasama semua belah pihak untuk dapat membantu mengurangi peredaran uang palsu dan menjaga keamanan transaksi ekonomi masyarakat selama bulan Ramadan.
"Kewaspadaan itu sangat penting. Apalagi mendekati Lebaran kaya gini, orang mau tukar-tukar uang, mecah uang, kan banyak, sasarannya biasanya warung-warung kelontong yang buka 1 kali 24 jam," beber Jeffry.
Jeffry juga meminta masyarakat untuk tidak segan melapor ke pihak kepolisian jika menemukan uang palsu. Sebab, peran aktif masyarakat akan sangat membantu.
"Masyarakat juga monggo, kalau memang menemukan ada uang palsu, silahkan laporkan ke Polres Bantul maupun polsek. Jadi kami pun melakukan penyelidikan, biar tidak terjadi orang yang tertipu uang palsu," imbuh Jeffry. (nei)
| Srawung Agung Jaga Warga Bantul Tegaskan Harmoni, Sinergi, dan Keamanan Berbasis Masyarakat |
|
|---|
| Hari Pertama Operasi Zebra Progo 2025 di Bantul, Ada 40 Pelanggar Lalin yang Terjaring |
|
|---|
| Polres Bantul Mulai Gelar Operasi Zebra Progo 2025, Ada 8 Jenis Sasaran Pelanggaran |
|
|---|
| 8 Fokus Pelanggaran dalam Operasi Zebra Progo 2025 yang Akan Digelar Mulai Hari Ini |
|
|---|
| Warga Ngepet Bantul Geger, Ada Mayat Mengambang di Sungai Winongo Kecil |
|
|---|
