Tidak Ada Berita Seharga Nyawa, Ketika Jurnalis Jogja Dibekali Keselamatan Diri

Penting bagi jurnalis saat turun ke lapangan, mengetahui konteks lokal untuk memahami situasinya. Menurut dia,

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
Pelatihan Survival dan Proteksi: Kunci Keselamatan Jurnalis yang diselenggarakan di Ndalem Sambisari 234, Kalasan, Sleman, Sabtu (22/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Tidak ada berita seharga nyawa. Oleh karenanya, penting bagi jurnalis saat bertugas di wilayah konflik maupun bencana mengutamakan keselamatan diri. 
  • KMI Self Defense Tactical Instructors, David Krav dan Beawiharta seorang Visual Storyteller Former Reuters Photographer, mengatakan penting bagi jurnalis saat turun ke lapangan, mengetahui konteks lokal untuk memahami situasinya, mengajarkan cara menghadapi situasi berbahaya, seperti zona konflik atau bencana.

 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Saat bertugas di wilayah konflik maupun bencana, selain melaksanakan kerja peliputan, Jurnalis juga harus mengutamakan keselamatan diri. Karena tidak ada berita seharga nyawa. Sebab itu, Pelatihan Survival dan Proteksi:Kunci Keselamatan Jurnalis diselenggarakan. 

Melalui dua pemateri, KMI Self Defense Tactical Instructors, David Krav dan  Beawiharta seorang Visual Storyteller Former Reuters Photographer, Jurnalis di Yogyakarta dibekali pelatihan bagaimana cara bertahan dan memproteksi diri. Edukasi ini dilengkapi peragaan atau contoh-contoh keterampilan dasar bagaimana cara mempertahankan diri, pemetaan lokasi, survey dan counter survey serta hal-hal lain terkait dengan garis depan wilayah tugas.

Security awarness

David mengatakan, inti dari pelatihan ini, terutama bagi Jurnalis adalah pendekatan aspek security awarness. Penting bagi jurnalis saat turun ke lapangan, mengetahui konteks lokal untuk memahami situasinya. Menurut dia, pelatihan keselamatan diri ini adalah dasar dari Hostile Environment Training atau HEAT sebuah pelatihan yang mengajarkan cara menghadapi situasi berbahaya, seperti zona konflik atau bencana. 

"Ini pelatihan paling dasar bagi keselamatan Jurnalis. Bagaimana dia menyiapkan diri di lapangan, menyiapkan data informasi, perlengkapan, emergencynya. Ini baru fundamental atau basic yang kita kenalkan," kata David, di sesi pelatihan yang diselenggarakan di Ndalem Sambisari 234, Kalasan, Sleman, Sabtu (22/11/2025). 

Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama Pers Siber Indonesia (PSI) dan Pemuda Pancasila DIY. Pesertanya adalah anggota pemuda pancasila dan para Jurnalis

Dihadapan peserta pelatihan, Visual Storyteller Former Reuters Photographer, Beawiharta mengupas seputar persiapan yang harus dilakukan sebelum Jurnalis terjun liputan ke wilayah konflik. Jurnalis yang pernah liputan di medan perang Pakistan, Afganistan dan negara-negara Timur Tengah itu mengingatkan agar jangan sekalipun melupakan kewaspadaan, meskipun situasi sedang aman. 

Menurut dia, pelatihan ini adalah basic atau pengetahuan dasar yang harus diketahui para Jurnalis. Karena akan sangat berguna, saat diterjunkan baik ke daerah konflik maupun ke wilayah bencana. Apalagi, Indonesia adalah daerah ring of fire atau cincin api yang bencana seringkali terjadi. 

"Pasti akan ada bencana banjir longsor, nah apa yang diajarkan Mas David adalah persiapan untuk kita jadi waspada. Sebelum datang ke lokasi, bagaimana mempersiapkan diri, membawa apa biar gak ngrepotin orang, bagaimana melangkah. Itu semua diajarkan. Dan itu penting bgi semua wartawan," katanya. 

"Hari ini karena gadget semua orang merasa tergesa gesa. Merasa harus cepat. Nah itu kelemahan terbesar, orang tidak bisa datang, lalu mengamati dulu dan memasukan informasinya ke dalam dirinya sendiri," imbuh dia. 

Sementara itu, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila DIY, Faried Jayen Soepardjan memberikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan kali ini. Baginya, pelatihan ini murni niat baik tanpa tendensi apapun. 

"Ini pure (murni) tanpa muatan apa-apa. Kami hanya ingin menambah ilmu dan wawasan dan memberi pembekalan,” ujar dia, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved