tips kesehatan

7 Tips Mencegah Maag Kambuh Saat Puasa

Beberapa faktor yang dapat memperburuk gejala maag saat puasa yakni dehidrasi, peningkatan asam lambung karena perut kosong, perubahan jadwal makan

Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
net
ILUSTRASI - Sakit Maag 

TRIBUNJOGJA.COM - Berpuasa selama Ramadan adalah sebuah ibadah yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Namun, bagi beberapa orang, menjalankan puasa dapat menimbulkan masalah kesehatan, terutama bagi yang memiliki masalah pencernaan seperti maag.

Maag,  atau dispepsia, umumnya terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan  kondisi yang ditandai oleh sensasi terbakar atau nyeri di dada yang dapat memengaruhi kenyamanan selama berpuasa.

Ini bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk makanan pedas, makanan berlemak, minuman berkafein, stres, dan kebiasaan makan yang buruk.

Selama puasa, ada beberapa faktor yang dapat memperburuk gejala maag, termasuk dehidrasi, peningkatan asam lambung karena perut kosong, dan perubahan jadwal makan.

Dengan perencanaan dan pemahaman, Anda dapat mengelola maag Anda dengan baik selama bulan suci Ramadan.

Dilansir dari laman Hello Sehat Kemenkes RI, berikut tips agar maag tidak kambuh saat puasa :

1. Usahakan selalu sahur

Maag umumnya bisa dicegah jika Anda selalu mengusahakan sahur setiap akan puasa, jangan biasakan puasa tanpa sahur.

Maag Anda bisa kambuh di jam-jam puasa terutama saat siang hari dari pukul 10 pagi hingga pukul 12 siang.

Untuk menyiasatinya, Anda bisa makan pada waktu mendekati imsak.

Baca juga: 10 Cara Menurunkan Berat Badan Saat Puasa

Saat sahur, sebaiknya konsumsilah karbohidrat atau makanan yang lambat dicerna. Pemilihan makanan penting agar Anda tidak mudah lapar dan lemas di siang hari.

Selain nasi putih, sumber karbohidrat kompleks lainnya yang juga bisa Anda konsumsi adalah nasi merah, kentang, dan kacang-kacangan.

2. Konsumsi makanan kaya serat saat sahur

Pastikan saat sahur, Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan serat. Serat banyak ditemukan pada brokoli, wortel, jagung, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan. 

Tubuh tidak dapat sepenuhnya mencerna serat sehingga serat akan memberikan rasa kenyang lebih lama. Anda pun tidak mudah lapar selama puasa.

Satu hal yang terpenting untuk pengidap maag, makanan kaya serat dapat memperlambat pengosongan lambung.  

Lambung yang kosong dapat membuat asam lambung mudah mengiritasi dinding lambung sehingga memicu maag. 

Serat bahkan bisa menurunkan tekanan di katup penghubung kerongkongan lambung serta mengurangi kadar asam lambung.

3. Hindari tidur setelah sahur

Tidur segera setelah makan besar sangat tidak dianjurkan karena bisa memicu terjadinya asam lambung naik. 

Produksi asam lambung biasanya akan meningkat selepas makan. Bila Anda langsung tidur segera setelah makan, asam lambung akan lebih mudah naik.

Asam lambung yang naik kemudian bisa memicu iritasi di kerongokongan dan menimbulkan heartburn, rasa terbakar di ulu hati. 

Jika ingin tidur, usahakan menunggu 2 – 3 jam setelah makan. 

4. Hindari makanan pemicu maag

Saat sahur dan berbuka puasa, Anda harus menghindari makanan yang dapat membuat asam lambung naik.

Hindari makanan berlemak, karena makanan yang banyak mengandung lemak dapat meningkatkan peradangan pada selaput lambung.

Selain itu, University of Michigan Health merekomendasikan agar pasien dengan gastritis menghindari makanan olahan yang mengandung gula.

Mi dan pasta merupakan contoh makanan olahan yang bisa juga mengiritasi  lambung.

Makanan pedas yang ditambah cabai rawit atau saus sambal tentunya dapat memperburuk gejala gastritis.

Hindari pula minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, soda dan minuman penambah energi, karena dapat memicu naiknya asam lambung.

Batasi konsumsi makanan yang digoreng atau yang tinggi kandungan lemaknya bila Anda tidak ingin maag kambuh saat puasa.

Anda bisa mencoba alternatif memasak makanan yang lebih sehat, seperti dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus.

5. Berbuka tepat waktu

Jangan membiarkan perut kosong lebih lama dengan menunda-nunda waktu berbuka puasa. 

Saat berbuka, hindari minuman yang mengandung kafein. Selain itu, jangan makan dengan porsi yang terlalu banyak dalam satu waktu.

Kebiasaan ini akan membuat lambung membutuhkan waktu lebih lama untuk memecah makanan.

Agar perut tidak terlalu penuh dan malah sulit mencerna makanan, sebaiknya Anda makan beberapa kali dalam porsi kecil setelah berbuka.

Baca juga: 7 Cara Agar Badan Tidak Lemas saat Puasa

6. Mengurangi konsumsi obat pereda nyeri tanpa resep

Obat pereda nyeri, seperti obat anti-radang nonsteroid, ternyata dapat mengakibatkan produksi asam lambung berlebih.

Tak heran, orang yang sering mengonsumsi obat ini berisiko mengalami gejala maag seperti nyeri ulu hati.

Anda juga perlu untuk berhati-hati ketika minum jamu. Jamu biasanya mengandung senyawa seperti obat antiradang nonsteroid yang meningkatkan asam lambung. 

Oleh sebab itu, minum jamu dalam jangka panjang akan berisiko menimbulkan efek yang serupa dengan penggunaan obat itu.

7. Minum obat maag

Salah satu cara mengatasi maag saat puasa adalah dengan meminum obat maag.

Ini berguna untuk meredakan gejala maag yang timbul seperti tukak lambung, gastritis, dan GERD.

Salah satu pilihan obat maag akut yang bisa didapatkan tanpa resep adalah obat antasida.

Antasida bekerja dengan menetralkan kadar asam lambung lewat kandungan magnesium, kalsium, natrium, dan sejumlah bahan lainnya.

Saat puasa Anda bisa minum obat maag sebelum makan sahur, malam hari sebelum tidur, atau setelah buka puasa sebelum makan malam.

Cara minum obat saat puasa ini berbeda jika Anda mendapatkan pengobatan maag lain dari dokter. Dokter bisa meresepkan obat yang berbeda sesuai dengan penyebab maag Anda.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved