INSTIPER Yogyakarta Gelar APOSA Forum 2024 Untuk Tingkatkan Partisipasi Generasi Muda
Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid di Grha INSTIPER Yogyakarta pada 5-6 Maret 2024, yang diikuti oleh lebih dari 200 orang mahasiswa
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan partisipasi generasi muda terhadap industri kelapa sawit yang berkelanjutan, Institut Pertanian STIPER (INSTIPER) berkolaborasi dengan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), dan Universiti Putra Malaysia (UPM) menyelenggarakan ASEAN Palm Oil Student Association (APOSA) Forum 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid di Grha INSTIPER Yogyakarta pada 5-6 Maret 2024, yang diikuti oleh lebih dari 200 orang mahasiswa yang berasal dari beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Pakistan dan Taiwan.
Rektor INSTIPER Yogyakarta, Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng., dalam sambutannya menyampaikan kelapa sawit merupakan komoditas strategis yang telah menggerakkan ekonomi di Indonesia, Malaysia, Ghana, Honduras, dan negara-negara produsen kelapa sawit lainnya.
Sehingga kolaborasi berbagai stakeholder penting untuk mewujudkan keberlanjutan industri kelapa sawit.
"Target utama dari APOSA Forum 2024 ini adalah membangun kesadaran generasi muda terhadap industri kelapa sawit melalui kolaborasi antar pelajar ASEAN, dengan fokus pada pengembangan kampanye pendidikan yang mendorong pembangunan yang holistik, inovatif dan berkelanjutan, serta sehat, hingga manfaat dan tantangan masa depan industri minyak sawit di kawasan ASEAN," katanya.
Mengusung tema "Together with the Young Generation Towards Sustainable Palm Oil" (Bersama Generasi Muda Menuju Kelapa Sawit Berkelanjutan), APOSA berkomitmen untuk mendorong kolaborasi dan inovasi di antara mahasiswa dan pemuda ASEAN dalam mencapai praktek kelapa sawit yang berkelanjutan.
"Sebagai perguruan tinggi yang memiliki fokus kompetensi pada industri kelapa sawit, INSTIPER Yogyakarta sangat mendukung kegiatan mahasiswa yang bersifat positif seperti APOSA Forum ini," lanjutnya.
Sekretaris Jenderal CPOPC, Dr. Rizal Affandi Lukman mengungkapkan sudah saatnya generasi muda ikut aktif untuk melawan kampanye negatif kelapa sawit dan ikut berpartisipasi dalam keberlanjutan industri kelapa sawit.
Ia juga mengapresiasi INSTIPER Yogyakarta yang telah membantu menginisiasi pembentukan ASEAN Palm Oil Student Association (APOSA).
"Semoga partisipasi mahasiswa ASEAN akan lebih baik pada APOSA Forum tahun berikutnya yang direncakan akan diselenggarakan di UKM Malaysia," ungkapnya.
Ketua Panitia APOSA Forum 2024, Fahrez Ansari menambahkan APOSA menjadi panggung bagi mahasiswa dan pemuda ASEAN untuk berbagi ide, pengetahuan, dan solusi terkait dengan isu-isu keberlanjutan di industri kelapa sawit.
Melalui forum tersebut, diharapkan dapat membentuk pemikiran dan sikap yang mendukung untuk keberlanjutan kelapa sawit di masa depan, khususnya di negara-negara produsen kelapa sawit.
"Kami berharap dapat mendorong kolaborasi yang produktif dan inovasi di bidang ini untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Masa depan kelapa sawit tidak akan lepas dari peran generasi muda, khususnya di negara-negara produsen kelapa sawit," imbuhnya. (*)
Akademisi Sebut Hutan Rakyat di DIY Belum Dikelola Optimal |
![]() |
---|
INSTIPER Yogyakarta Gelar Wisuda, Luluskan 331 Mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana |
![]() |
---|
BPDP Tunjuk Instiper Yogyakarta Selenggarakan Beasiswa SDM Sawit 2025 |
![]() |
---|
Tidak Terpengaruh Perang Dagang, Produksi Kelapa Sawit Perkebunan Rakyat Tetap Digenjot |
![]() |
---|
Ketua PN Jakarta Selatan Tersangka Suap Ekspor CPO: Dugaan Suap Rp 60 M, Tiga Raksasa Sawit Terlibat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.