Kisah Aditya Suryadinata, Ubah Persepsi Batik yang Terkesan Tua dan Formal Menjadi Lebih Modern
Seiring berkembangnya zaman membuat batik diproduksi dengan desain lebih modern dan bisa dipakai acara santai.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Dia mengatakan selain fokus pada bisnis penjualan, dia juga memiliki strategi khusus mengembangkan bisnisnya.
Seperti fokus pada segmen menengah ke atas dengan mementingkan kualitas produk.
Adapun jenis batiknya sendiri, katanya, kebanyakan batik printing, meskipun ada jenis batik cap dan juga batik tulis.
Alasannya, karena batik printing bisa menghasilkan lebih banyak produk dalam waktu cukup singkat dimana pengerjaannya sekitar pengerjaan 10-20 ribu meter per hari.
Sedangkan untuk desain dibuat sendiri oleh tim yang saat ini jumlah desainnya sudah mencapai ribuan.
Tak hanya di Jalan Malioboro Kota Yogyakarta, kini Batik Rianty telah memiliki 13 cabang atau toko yakni antara lain di Surabaya, Bandung dan Medan.
Disinggung perihal omzet, Aditya memperkirakan saat ini sudah mencapai lebih dari Rp50 juta per bulan.
Dalam kesempatan yang sama, Corporate Affairs Lead at Tokopedia Antonia Adega, mengatakan jika pemilihan Batik Rianty sebagai seller di kampa#MelokalDenganBatik karena merupakan seller yang memiliki official store di Tokopedia.
Selain itu, dari sisi penjualan juga memiliki angka yang cukup baik dan juga segmennya sesuai dengan target program #MelokalDenganBatik. (*)
| Ada Batik Festival di Kota Magelang Besok Minggu, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya |
|
|---|
| Wanita Asal Gunungkidul Sukses Perkenalkan Batik hingga ke Jepang |
|
|---|
| Berbagi Keterampilan Batik untuk Kemandirian Penyandang Disabilitas |
|
|---|
| Menjahit Mimpi dari Gunungkidul ke Jogja Fashion Week:Kisah DW Studio, UMKM Binaan PLN yang Mendunia |
|
|---|
| VYNYX for Her, Butik Flagship Hadir di Jantung Babarsari |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.