Pilpres 2024

Anak Muda Jogja Menitipkan Harapan Kepemimpinan Nasional ke Pundak Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

Seluruh peserta sarasehan yang mendaftar memang mendapatkan kesempatan berikan harapan langsung lewat tulisan di kertas yang berwarna warni.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Anak Muda Jogja Menitipkan Harapan Kepemimpinan Nasional ke Pundak Ganjar Pranowo dan Mahfud MD 

Ini dimaksudkan agar para pemuda tidak menjadi maniak sosial media (sosmed) yang ujung-ujungnya menjadi antisosial.

“Jadi semangat kita adalah mendorong para pemuda berbudaya dan merakyat,” jelasnya.

Berbudaya artinya cipta, rasa dan karsa diberikan ruang.

Artinya pula, para pemuda diharapkan tidak hanya semata-mata menjadi makhluk ekonomi yang mengabdi pada ekonomi, teknologi dan sosmed tetapi melupakan budaya.

“Berbudaya itu punya nilai harga diri atau jati diri. Kita menjadi maju dan modern tanpa meninggalkan tradisi dan kita merawat tradisi tanpa ketinggalan zaman,” tambahnya.

Sutoro Eko menegaskan, pemuda harus bisa bermasyarakat. Jangan sampai mereka larut dalam ingar biar diri sendiri tetapi antisosial dan anti-masyarakat.

Jangan sampai pula menjadi pemuda yang prorakyat tetapi tidak berbudaya.

“Silakan mengejar cipta rasa dan karsa tetapi kita juga harus berbudaya, bermasyarakat dan merakyat. Jangan hanya mengejar ekonomi tetapi anti-rakyat,” tandasnya. 

Baca juga: Ganjar Ajak Pendukung Prabowo-Gibran di Balikpapan Makan, Warganet: The Real Makan Siang Gratis

Alam Ganjar Suarakan Demokrasi di Indonesia

Alam Ganjar, putra dari mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga calon presiden (capres) Pemilu 2024 tampil di hadapan anak-anak muda.

Pada gelaran bertema Sarasehan & Mimbar Demokrasi Kepemimpinan Nasional Muda, Berbudaya dan Merakyat, Selasa (6/2/2024), di Gedung Ganesha Kampus SPTMD "APMD" Yogyakarta itu Alam berbicara mengenai demokrasi di Indonesia.

“Demokrasi adalah bagaimana mewujudkan suara rakyat adalah suara Tuhan,” ungkapnya seraya meminta seorang rekannya yang juga narasumber pada acara itu untuk berdiri.

Selanjutnya, Alam meminta dia membalikkan badan membelakangi peserta seraya menunjukkan tulisan pada jaket hitam tersebut yang berbunyi Vox populi vox dei.

Ungkapan dari bahasa Latin itu bermakna suara rakyat adalah suara Tuhan.

Selain menyatakan pada prinsipnya demokrasi adalah kekuasaan ada di tangan rakyat, dia juga menyampaikan perlunya mengembalikan marwah demokrasi.

“Yang dituankan adalah rakyat,” ungkapnya.

Selain demokrasi, dia juga berbicara mengenai budaya. Alam yang sempat diajak ikut menari oleh para penari tatkala pembukaan acara tersebut menyatakan yang dimaksudkan budaya bukanlah melulu soal seni tari, misalnya.

Menurut dia, bagaimana menghormati orang lain dan menghargai orang lain juga bagian dari budaya. ( ADV )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved