Tahun Kabisat

Apakah 2024 Merupakan Tahun Kabisat atau Leap Year? Simak Penjelasan Lengkapnya

Tidak seperti tahun biasanya. Di 2024 ini, kita akan menikmati 29 hari di bulan Februari dan itu dinamakan kabisat. Apa itu tahun kabisat?

|
Freepik
Ilustrasi tahun 2024 

Jika kita tidak pernah memiliki tahun kabisat, semua jam yang hilang akan bertambah menjadi hari, minggu, dan bahkan bulan.

Akhirnya, dalam beberapa ratus tahun, bulan Juli akan benar-benar terjadi di bulan-bulan musim dingin.

Bagaimana sejarah tahun kabisat?

Melansir dari Live Science, gagasan tentang tahun kabisat sudah ada sejak tahun 45 SM ketika kaisar Romawi Kuno Julius Caesar menetapkan kalender Julian.


Kalender itu terdiri dari 365 hari yang dipisahkan menjadi 12 bulan yang masih kita gunakan dalam kalender Gregorian.

Kalender Julian mencakup tahun kabisat setiap empat tahun tanpa kecuali dan disinkronkan dengan musim di Bumi.

Selama berabad-abad, tampaknya kalender Julian bekerja dengan sempurna.

Baca juga: CONTOH Teks Pidato Sambutan Acara Perpisahan Sekolah, Singkat Namun Penuh Makna

Namun pada pertengahan abad ke-16, para astronom memperhatikan bahwa musim dimulai sekitar 10 hari lebih awal dari perkiraan ketika hari libur penting, seperti Paskah, tidak lagi dibarengi dengan peristiwa tertentu, seperti ekuinoks musim semi atau musim semi.

Untuk mengatasi hal ini, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian pada tahun 1582, yang sama dengan kalender Julian tetapi dengan pengecualian tahun kabisat untuk sebagian besar tahun keseratus.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved