Tahun Kabisat
Apakah 2024 Merupakan Tahun Kabisat atau Leap Year? Simak Penjelasan Lengkapnya
Tidak seperti tahun biasanya. Di 2024 ini, kita akan menikmati 29 hari di bulan Februari dan itu dinamakan kabisat. Apa itu tahun kabisat?
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Tidak seperti tahun biasanya. Di 2024 ini, kita akan menikmati 29 hari di bulan Februari. Bisa dibilang, tahun ini adalah tahun kabisat atau leap year.
Apa itu tahun kabisat dan bagaimana penjelasannya? Tahun kabisat adalah tahun 366 hari di kalender, bukan hanya 365 hari.
Ini terjadi di setiap tahun keempat dalam kalender Gregorian, yang memang dipakai oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Nah, hari tambahan itu dikenal sebagai hari kabisat, jatuh pada tanggal 29 Februari. Setiap tahun yang habis dibagi empat, misalnya 2020 dan 2024, merupakan tahun kabisat.
Mengapa kita memiliki tahun kabisat?
Mengutip penjelasan NASA, setahun adalah lamanya waktu yang dibutuhkan suatu planet untuk mengorbit bintangnya satu kali.
Sehari adalah lamanya waktu yang dibutuhkan suatu planet untuk menyelesaikan satu putaran pada porosnya.
Baca juga: Materi Sosiologi: Apa Itu Teori Pertukaran dalam Sosiologi?
Bumi membutuhkan waktu kurang lebih 365 hari 6 jam untuk mengorbit Matahari. Bumi membutuhkan waktu sekitar 24 jam atau 1 hari untuk berputar pada porosnya.
Oleh karena itu, hampir setiap tahunnya, kita membulatkan hari dalam setahun menjadi 365. Namun, sisa hari tersebut tidak hilang.
Untuk memastikan kami menghitung bagian tambahan dalam satu hari, kami menambahkan satu hari ke kalender kira-kira setiap empat tahun.
Apakah tahun kabisat penting?
Tahun kabisat penting agar tahun kalender kita cocok dengan tahun matahari atau jumlah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk melakukan perjalanan mengelilingi Matahari.
Mengurangi waktu libur 5 jam, 46 menit, dan 48 detik dalam setahun mungkin sepertinya bukan masalah besar.
Namun, jika Anda terus mengurangi hampir 6 jam setiap tahun selama bertahun-tahun, segalanya bisa menjadi kacau.
Misalnya, bulan Juli adalah bulan musim panas yang hangat di tempat Anda tinggal.
Jika kita tidak pernah memiliki tahun kabisat, semua jam yang hilang akan bertambah menjadi hari, minggu, dan bahkan bulan.
Akhirnya, dalam beberapa ratus tahun, bulan Juli akan benar-benar terjadi di bulan-bulan musim dingin.
Bagaimana sejarah tahun kabisat?
Melansir dari Live Science, gagasan tentang tahun kabisat sudah ada sejak tahun 45 SM ketika kaisar Romawi Kuno Julius Caesar menetapkan kalender Julian.
Kalender itu terdiri dari 365 hari yang dipisahkan menjadi 12 bulan yang masih kita gunakan dalam kalender Gregorian.
Kalender Julian mencakup tahun kabisat setiap empat tahun tanpa kecuali dan disinkronkan dengan musim di Bumi.
Selama berabad-abad, tampaknya kalender Julian bekerja dengan sempurna.
Baca juga: CONTOH Teks Pidato Sambutan Acara Perpisahan Sekolah, Singkat Namun Penuh Makna
Namun pada pertengahan abad ke-16, para astronom memperhatikan bahwa musim dimulai sekitar 10 hari lebih awal dari perkiraan ketika hari libur penting, seperti Paskah, tidak lagi dibarengi dengan peristiwa tertentu, seperti ekuinoks musim semi atau musim semi.
Untuk mengatasi hal ini, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian pada tahun 1582, yang sama dengan kalender Julian tetapi dengan pengecualian tahun kabisat untuk sebagian besar tahun keseratus.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
| Polisi Sleman Bongkar Sindikat Penjahat Rental Mobil, 2 Kendaraan Dikembalikan Ke Pemiliknya |
|
|---|
| Ketua KPK Sebut Penyelidikan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh Masih dalam Tahap Telaah Awal |
|
|---|
| MPBI DIY Minta BPS DIY Terlibat Aktif dalam Penetapan Upah Minimum 2026 |
|
|---|
| Fenomena 'AI-Relationship', Saat Gen Z Lebih Nyaman Berteman dan Curhat ke ChatGPT |
|
|---|
| Ketua OSIS Terpilih Hasil Pemilos 2025 dari 82 Sekolah Dikukuhkan Wakil Bupati Kulon Progo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Ilustrasi-tahun-2024-balok.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.