Human Interest Story

Kisah Mbah Wo, Dulu Pilot Pesawat Tempur Kini Jualan Bakmi Jawa di Maguwoharjo Sleman

Siapa yang menyangka, lelaki bergaya nyentrik ini dulu adalah pilot pesawat tempur pengebom. Penjaga langit Nusantara.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Mbah Wo, mantan Pilot Pesawat Tempur sedang memasak Bakmi. Selepas purna tugas, pria kelahiran 16 Juni 1960 itu kini berjualan Bakmi di jalan Beringin Raya, Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. 

Mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB malam.

Soal resep, hidangan Bakmi Mbah Wo, si mantan pilot pesawat tempur jenis Hawk pabrikan Inggris dan Sky Hawk dari Amerika Serikat ini mengambil resep dari hasil racikan citarasa sendiri. 

"Resep saya olah sendiri. Karena dari dulu, saya memang paling suka bakmi. Terutama bakmi rebus," kata mantan Komandan Skadron Udara 11, Lanud Hasanuddin ini. 

Bakmi Jawa rebus racikan Mbah Wo di Kafe RedWood, Maguwoharjo, Sleman
Bakmi Jawa rebus racikan Mbah Wo di Kafe RedWood, Maguwoharjo, Sleman (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Rekrut Belasan Anak Muda Indonesia Timur

Kafe RedWood cukup luas. Berdiri di atas lahan seluas 2.500 meter persegi.

Tempatnya nyaman, bersih dengan arsitektur Jawa dan pohon perindang.

Kafe ini juga dilengkapi dengan kolam ikan, toilet hingga musholla. Asyik untuk menikmati kuliner sambil menikmati waktu luang.

Mbah Wo mengatakan, selepas dirinya purnatugas dari prajurit TNI bukan berarti lepas segala pengabdian.

Dirinya, kini mengaku lebih leluasa untuk berkarya dan mengekpresikan segala minat yang dulu belum terealisasi.

Satu di antaranya, membangun kafe dan jualan kuliner Bakmi.

Kini, Ia mengaku bersyukur karena usahanya sudah berjalan dan bisa merekrut 18 anak-anak muda.

Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dari Indonesia Timur. 

"Kenapa?. Karena saya ingin berbagi. Melihat mereka, saya memiliki rasa kepedulian sosial. Mereka ini kan merantau. Makanya kita rangkul. Mereka ulet dan setia. Loyalitasnya bagus. Dan ternyata bisa, mengikuti apa yang saya ajarkan," kata Mbah Wo

Pria yang pernah tugas dinas di Kedutaan Beijing (2006-2009) sebagai Atase Pertahanan ini mengaku ingin memberikan inspirasi kepada generasi muda maupun purnawirawan TNI lainnya, bahwa ketika sudah purna bukan berarti selesai mengabdi.

Tapi harus terus berkarya. Baginya, jalan berwirausaha ini adalah cara agar terus memiliki nilai dan bermanfaat. 

"Karena kalau kita berwirausaha, kita kan harus mengupayakan bagaimana memberikan gaji kepada karyawan-karyawan kita. Ini tantangan. Tapi saya bersyukur, dengan ini membuat saya bisa terus berbagi," ujar pria lulusan AAU Adisucipto tahun 1985 ini.

( tribunjogja.com/ ahmad syarifudin )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved