Kisah Inspiratif
KISAH Penjaga Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang di Prambanan Klaten
Dian Tri Pranoto (21) untuk tetap menjaga perlintasan sebidang tanpa palang di daerah Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
Sore hari berselimut mendung tak melunturkan niat Dian Tri Pranoto (21) untuk tetap menjaga perlintasan sebidang tanpa palang di daerah Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Ia dengan sigap berdiri untuk menjaga perlintasan sebidang itu sesaat setelah dikabari kereta akan melintas daerah tersebut.

MELALUI handy talkie yang ia pegang, muncul aba-aba untuk bersiap karena kereta kembali meluncur, baik yang melaju dari timur maupun barat.
“Kabarinnya lewat handy-talkie ini. Kami dapat aba-aba dari stasiun. Sebelah sana kan Stasiun Brambanan,” ujar Dian kepada Tribun Jogja sambil menunjuk ke arah barat, di sela-sela pekerjaannya, Rabu (24/1/2024).
Dalam satu shift, Dian tidak sendiri.
Warga asli Desa Taji itu ditemani satu orang lagi untuk menjaga perlintasan sebidang tersebut.
Keduanya menjaga sisi-sisi kereta agar para pengendara bisa mengetahui adanya kereta lewat dan berhenti sejenak.
“Kalau tidak ada aba-aba, kami juga punya jadwal kereta yang lewat. Ini,” jelasnya memperlihatkan deretan kereta yang akan lewat dalam satu hari.
Saat Tribunjogja.com, berkunjung sekitar pukul 14:44 WIB, setidaknya ada tiga kereta api (KA) yang melintas, yakni KA Bengawan, KRL Jogja-Solo dan KA Sancaka.
Para pengendara roda dua dan empat pun menyempatkan berhenti sejenak setelah Dian dan satu rekannya memberikan aba-aba untuk setop.
“Soalnya, kalau dari arah utara (masuk dari Jalan Jaladara), orang sering gak lihat ada kereta jalan karena ketutupan pepohonan. Makanya, saya kira perlu ada penjaga dan palangnya biar lebih aman,” tambah Dian.
Baca juga: Tiga Kecelakaan Kereta Terjadi Dalam Waktu Sehari, Dua di Jatim dan Satu di Klaten, 2 Orang Tewas
Tiga Hari Bekerja
Dian baru tiga hari bekerja sebagai penjaga perlintasan sebidang tak berpalang.
Ia menjaga mulai hari Senin (22/1/2024).
“Saya belum punya pekerjaan dan tahu ada kerja seperti ini dari perangkat desa setempat. Saya bersedia. Ini juga buat keselamatan kami semua. Jalur di sini ramai,” terangnya.
Selama 12 jam kerja mulai 08:00-20:00 WIB, Dian siap untuk menghentikan pengendara roda dua maupun roda empat agar tidak melaju sesaat sebelum kereta datang.
Baca Buku Bonus Sayur, Cara Karang Taruna Margoyoso Magelang Kerek Minat Baca |
![]() |
---|
Cerita Anak Bintara Brimob Polda DIY Raih Adhi Makayasa AAU 2025 |
![]() |
---|
Cerita Juara 1 Lomba Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SMP 2025, Kampanye Soal Ini |
![]() |
---|
Dari Enceng Gondok Jadi Peluang Kerja: Cerita Aiptu Sukirja Rintis Usaha Kerajinan |
![]() |
---|
Kisah Percetakan di Kulon Progo Cetak hingga 10 Juta Amplop Saat Lebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.