Pilpres 2024

Debat Pilpres 2024 Bahas Masyarakat Adat, Ini Masukan Akademisi UGM untuk Presiden Terpilih

Isu masyarakat adat menjadi salah satu tema debat Pilpres 2024 untuk cawapres, yang berlangsung pada Minggu (21/1/2024) malam.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tangkapan layar
Suasana diskusi jelang debat Pilpres 2024 bersama Tribun Jogja, Minggu (21/1/2024) sore. 

TRIBUNJOGJA.COM - Isu masyarakat adat menjadi salah satu tema debat Pilpres 2024 untuk cawapres, yang berlangsung pada Minggu (21/1/2024) malam.

Ahli Pembangunan Berkelanjutan dan Masyarakat Adat UGM , Iva Ariani pun memberikan masukan untuk presiden dan wakil presiden yang nantinya terpilih.

Dijelaskan, masyarakat adat mempunyai pengaruh yang luar biasa besar dalam keberlangsungan kehidupan manusia dan keragaman hayati.

Menurutnya, meski masyarakat adat saat ini hanya 6 persen dari total penduduk di dunia, mereka bisa menyelamatkan hingga 80 persen manusia.

"Khususnya, terkait hal-hal yang sifatnya kembali pada alam," tandasnya, di sela diskusi jelang debat Pilpres 2024 bersama Tribun Jogja.

Baca juga: Jelang Debat Pilpres 2024 Isu Pangan, Akademisi UGM Soroti Polemik Impor Beras

Iva mengatakan, perkembangan teknologi dan kebijakan perekonomian yang berkembang begitu pesat, tanpa disadari menimbulkan berbagai dampak negatif.

Salah satunya perubahan iklim, yang dewasa ini menjadi permasalahan lingkungan yang dirasakan oleh seluruh negara di penjuru dunia.

"Masyarakat adat punya peran untuk membantu mengatasi persoalan-persoalan itu. Karena mereka beraktivitas kembali pada alam, kearifan lokal dan nilai-nilai spiritualitas," cetusnya.

Namun, yang terjadi selama ini, pemerintah belum terlalu melibatkan masyarakat adat dalam proses pengambilan kebijakan.

Misalnya, terkait pertanian, orang-orang yang keseharinya bergerak di sektor tersebut, terkesan diabaikan begitu saja.

"Tantangannya, bagaimana sekarang semua pihak punya keinginan melibatkan mereka. Kebijakan kalau dilandasi masyarakat adat, akan tercipta sinergi luar biasa," tandas Iva.

"Tapi, memang tidak akan mudah, karena pasti berbenturan dengan industri dan investasi. Itu yang jadi masalah selama ini," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved