Pemkab Bantul Dorong Optimalisasi Budidaya Lobster Laut untuk Tingkatkan Perekonomian Warga

Adanya budidaya lobster yang maksimal juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan di Bumi Projotamansari.

TRIBUNJOGJA.COM/ Dok. Pemkab Bantul
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, sedang meninjau budidaya lobster laut di Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Rabu (17/1/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tengah memaksimalkan budidaya lobster laut.

Pasalnya, selama ini Bantul memiliki kekayaan laut, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Kalau budidaya lobster laut itu berhasil, akan kami bentuk kelompok-kelompok pembudidaya lobster laut dengan harapan ekonomi akan meningkat di sektor kelautan kita," kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, kepada awak media, Rabu (17/1/2024).

Tidak hanya itu, adanya budidaya lobster yang maksimal juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan di Bumi Projotamansari.

Sebab, Pemkab Bantul melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul akan melibatkan beberapa nelayan untuk mengelola budidaya lobster dengan skala lebih besar.

Lebih lanjut Halim mengatakan, keberadaan DKP Bantul diharapkan bisa mengoptimalkan pengelolaan kekayaan laut yang dimiliki oleh Bantul. Lobster, misalnya. 

Menurut Halim, lobster laut merupakan komoditas harga yang cukup mahal bahkan bisa mencapai Rp1 juta per ekor tergantung berat dan jenis lobsternya.

"Jadi kan benur kita dapat dari laut Bantul, kemudian dibesarkan di darat dan tanda-tanda keberhasilannya sudah terlihat dengan pertumbuhan berat dari lobster maka harus terus dikembangkan," pinta Halim.

Sementara itu, beberapa warga pesisir Pantai Selatan Bantul, tepatnya di Padukuhan Tegalrejo, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, mulai melakukan budidaya lobster laut yang punya nilai ekonomis sangat tinggi dibandingkan dengan budidaya ikan air tawar.

Seorang warga yang mulai melakukan budidaya lobster laut dengan bimbingan dari DKP Bantul, Sancoko, mengatakan bahwa ia sudah mulai mencoba budidaya lobster laut sekitar dua bulan.

Di mana benur atau bibit lobster itu berasal dari laut selatan Bantul.

"Bibitnya cari sendiri di laut kemudian kita budidayakan pada kolam yang berisi air laut dilengkapi dengan alat pengatur sirkulasi air hingga oksigen agar lobster tetap bisa hidup," katanya.

Pihaknya pun melakukan uji coba budidaya lobster laut dengan empat kolam.

Kemudian, masing-masing kolam diisi 25 ekor benur dan hingga usia dua bulan memiliki bobot sekitar satu ons.

"Dalam sehari saya kasih makan potongan ikan laut yang harga paling murah dan tidak laku di pasar, seperti ikan teri laut yang harga per kilogramnya hanya Rp3.000," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved