Tol Yogyakarta Bawen
KISAH Penerima Uang Ganti Lahan Terdampak Tol Jogja-Bawen, Rumah Baru Dibangun Kena Lagi
ternyata ada review design jalan Tol Jogja-Bawen di seputar Selokan Mataram yang mengharuskan ada tambahan lahan seluas 18,8 hektar.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Warga yang lahan maupun rumahnya terdampak pembangunan jalan tol tidak selalu bahagia, karena mendapatkan uang ganti rugi yang cukup banyak. Ada juga yang kadang merasa nelangsa. Namun terpaksa harus mengikhlaskan demi proyek strategis negara.

ITU dirasakan Walijo, warga Pundong 3, Kalurahan Tirtoadi, Kabupaten Sleman.
Pria 55 tahun itu lahannya terdampak Tol Jogja-Bawen seksi 1 dua kali.
Pengadaan tanah tahap pertama, lahannya terdampak dan mendapatkan kompensasi sekira Rp 250 juta.
Uang tersebut dibuat untuk membangun rumah di sisa lahan yang berada di pinggiran batas jalan tol.
Satu tahun berikutnya, ternyata ada review design jalan Tol Jogja-Bawen di seputar Selokan Mataram yang mengharuskan ada tambahan lahan seluas 18,8 hektar.
Penambahan lahan itu mengakibatkan separuh rumah Walijo yang baru dibangun terdampak.
Walijo mengaku pasrah karena ini proyek strategis pemerintah.
"Pikiran saya awal agak goyah. Waduh kok kena lagi. Tapi kemudian saya renungkan, dan mungkin ini jalan terbaik.
"Sekarang saya menempati rumah yang separuh itu," kata dia, saat menerima Uang Ganti Kerugian (UGK) lahan terdampak Tol Jogja-Bawen di Kalurahan Tirtoadi, Jumat (12/1/2024).
Walijo menerima UGK senilai Rp 492 juta rupiah atas 76 meter lahan dan separuh bangunan rumah yang terdampak.
Rencananya, uang tersebut akan digunakan untuk meninggikan bangunan rumah.
Ia mengaku bisa saja pergi dari lokasi itu dan membangun rumah baru.
Namun Ia mengaku berat untuk kembali membangun tempat tinggal dari awal.
Apalagi, ia juga tidak mau meninggalkan kampung halaman dan kehidupan bersama masyarakat setempat.
Walijo kini mantap memilih untuk tetap bertahan.
Meksipun jarak rumah nantinya saling berhadapan dengan pembatas pagar jalan tol.
Menerima uang ganti rugi untuk kedua kalinya ini, Ia mengaku campur aduk antara senang sekaligus nelangsa.
"Seneng-seneng susah. Karena rumah saya baru jadi. Baru ditempati satu tahun. Dengan kena lagi itu rasanya, gimana ya.
"Tapi sekarang yang penting saya tidak pindah dari lingkungan sekitar.
"Saya juga sudah bilang sama anak-anak, uang ganti rugi ini nanti untuk membangun meninggikan rumah. Saya yang penting keluarga dan anak senang," kata dia.
Pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen seksi 1 sepanjang 8,8 kilometer ini mengalami review design di seputar Selokan Mataram sehingga mengharuskan ada tambahan lahan.
Total luas lahan tambahan, berdasarkan IPL bernomor 405/Kep/2022 seluas 399 bidang atau seluas 18,8 hektar.
Jumlah bidang tersebut, dari hasil pemetaan melalui tahapan sosialisasi maupun konsultasi publik di tingkat Kalurahan, didapati ada 255 bidang dari pemilik lahan yang sebelumnya terdampak.
Sedangkan 144 bidang merupakan tambahan lahan baru.
Staf Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jogja- Bawen seksi 1, Ivan Anggriawan mengatakan, ada 15 bidang lahan tambahan seluas 2.015 meter persegi yang dibebaskan pada Jumat (12/1/2024) di Kalurahan Tirtoadi.
Nominal yang dibayarkan senilai Rp 6,2 miliar. 15 bidang lahan tambahan yang dibebaskan ini milik warga di 4 Kalurahan.
Yaitu Kalurahan Tirtoadi (Mlati), Margomulyo (Seyegan), kemudian Sumberrejo dan Banyurejo (Tempel).
Proses pembebasan lahan tambahan ini terus berjalan.
Ada sebagian bidang yang sudah dibebaskan. Ada juga bidang yang masih proses pemberkasan di Kalurahan.
Kemudian ada juga yang masih menunggu validasi dari Kanwil BPN DIY dan ada yang tinggal menunggu persetujuan pembayaran dari Lembaga Managemen Aset Negara (LMAN).
"Jadi bermacam-macam progresnya. Prinsipnya semua berjalan. Tidak ada kendala dan targetnya clear di semester pertama tahun ini," kata Ivan.
Menurutnya, luas lahan tambahan jika tanpa TKD maka yang perlu dibebaskan sekitar 200an bidang di 7 Kalurahan. Terbanyak di Kalurahan Banyurejo sebanyak 50an bidang.(Tribunjogja.com/rif)
Tol Bawen Yogyakarta Seksi 4 Magelang-Temanggung Masuk Tahap Penetapan UGR |
![]() |
---|
Cerita Penerima UGR Tol Jogja-Bawen di Magelang: Dulu Beli Tanah Rp250 Juta, Kini Dibayar Rp5 Miliar |
![]() |
---|
Trase Exit Tol Jogja-Bawen Seksi II di Pabelan Magelang Geser 800 Meter |
![]() |
---|
Pembebasan Lahan Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 96,73 Persen untuk Kontruksi 77,68 persen |
![]() |
---|
Tol Yogyakarta Bawen Dilengkapi Terowongan Terpanjang di Indonesia, Lokasi Losari Grabag Magelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.