HOAX! Prabowo Subianto Terancam Gagal Maju Pilpres karena Ditangkap

Video yang beredar tersebut tidak sesuai dengan judul yang ada. Video yang beredar tersebut berisi paparan pemerhati sosial dan politik, Rudi S Kamri

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
Kominfo RI
Konten Hoax Prabowo ditangkap dan terancam gagal maju pilpres 

TRIBUNJOGJA.COM - Beredar sebuah unggahan video di media sosial Facebook yang mengeklaim bahwa calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto ditangkap dan terancam gagal maju Pemilihan Presiden (Pilpres).

Akun tersebut membagikan video berdurasi 7 menit 33 detik pada 9 Januari 2024 dengan judul:

'M3ngg3mp4rk4n dunia prabowo tiba-tiba dit4ngk4p gara - gara ini prabowo t3r4nc4m batal nyapres.'

Sementara dalam thumbnail video terdapat keterangan :

'BREAKING NEWS PRABOWO TIBA-TIBA DITANGKAP GARA-GARA INI PRABOWO TERANCAM BATAL NYAPRES..!!'

Faktanya, klaim video yang menyatakan bahwa calon presiden Prabowo Subianto ditangkap dan terancam gagal maju Pilpres adalah tidak benar atau hoax.

Dilansir dari kompas.com, video yang beredar tersebut tidak sesuai dengan judul yang ada.

Video yang beredar tersebut berisi paparan pemerhati sosial dan politik, Rudi S Kamri.

Baca juga: HOAX! Wapres Maruf Amin Berikan Salam Metal Tanda Dukung Ganjar-Mahfud

Rudi menyebut Prabowo tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik dalam debat capres pada hari Minggu 7 Januari 2024.

Selain itu, terdapat klip saat Prabowo menjawab pertanyaan Anies Baswedan soal hubungan antara standar etika pemimpin negara dengan kemampuannya menjaga keamanan negara.

Adapun menjelang Pemilu 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau agar warga masyarakat mewaspadai penyebaran informasi hoax.

Kondisi itu harus menjadi perhatian bersama. Pasalnya, keberadaan hoax mengenai Pemilu tidak hanya menurunkan kualitas demokrasi namun berpotensi memecah belah bangsa.

Tidak hanya menyasar para capres dan cawapres, isu hoax dan disinformasi yang ditemukan turut menyasar reputasi KPU dan penyelenggaraan pemilu untuk menimbulkan distrust terhadap Pemilu.

Kementerian Kominfo mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang dapat dimanipulasi atau diselewengkan.

Kominfo pun turut mengimbau agar masyarakat selalu merujuk sumber-sumber tepercaya seperti situs pemerintah dan/atau media yang kredibel.(*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved