HMI Cabang Yogyakarta Gelar Diskusi Tolak Segala Bentuk Kampanye Hitam, Ujaran Kebencian dan Hoaks

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta menggelar diskusi publik dan deklarasi dalam rangka mendukung pemilihan umum (pemilu) damai, di Sekre

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda
Suasana diskusi pemilu damai 2024 yang digelar HMI Cabang Yogyakarta, Kamis (21/12/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta menggelar diskusi publik dan deklarasi dalam rangka mendukung pemilihan umum (pemilu) damai, di Sekretariat HMI Cabang Yogyakarta di Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (21/12/2023).

Diikuti oleh 45 anggota HMI se-cabang Yogyakarta, kegiatan diskusi publik dengan tema 'Pemilu Dalam Pandangan Generasi Milenial' dan deklarasi pemilu damai yang digelar di Gedung Pusat Kebudayaan Lafran Pane oleh HMI Cabang Yogyakarta ini bertujuan untuk memastikan pemilu tahun 2024 mendatang berjalan dengan aman, penuh keharmonisan dan tidak saling memecah belah.

Gunawan selaku Ketua HMI Cabang Yogyakarta menyatakan diskusi publik dan deklarasi pemilu damai yang dilakukan oleh HMI Cabang Yogyakarta ini adalah sebagai bentuk dukungan terhadap terlaksananya Pemilu 2024 yang damai dengan menolak segala bentuk kampanye hitam, ujaran kebencian dan informasi hoaks.

Baca juga: Malam Tahun Baru di Bantul, Masyarakat Boleh Hidupkan Kembang Api, Tapi Tidak Untuk Petasan

"HMI bertekad melawan segala bentuk penggunaan politisasi Suku Agama Ras dan Antar golongan (SARA) dalam politik dan mendorong terciptanya politik yang berkeadaban," ujarnya.

"HMI juga bertekad melawan penggunaan hoaks dalam pemilu serta mendorong terciptanya pemilu yang rasional," imbuh Gunawan.

Selain itu, Gunawan menuturkan, HMI menolak segala bentuk tindakan provokatif, politik pecah belah dan kampanye hitam, kekerasan dan praktik pembunuhan karakter.

HMI mengajak masyarakat untuk terlibat dalam suksesi pemilu yang bermartabat, penuh integritas, jujur, adil aman dan demokratis dengan tetap mengindahkan perundang-undangan yang berlaku.

"HMI mendorong para kontestan pemilu untuk terlibat dalam menciptakan politik yang luhur dan adiluhung dengan tetap mengepankan politik yang santun dan berkeadaban," ungkapnya.

Lebih lanjut, Gunawan menyampaikan, gelaran Pemilu 2024 semakin dekat, pesta rakyat tersebut sudah sepatutnya berjalan dengan
aman, tertib, damai, penuh integritas, tanpa hoaks dan politisasi SARA. 

Cita-cita ideal tersebut berjalan senada dengan kehendak kita bersama untuk melahirkan demokrasi subtansial dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Kendati demikian, Pemilu 2024 hingga hari ini masih menyisakan banyak tantangan dan hambatan yang berpotensi meluruhkan subtansi dari demokrasi itu sendiri. 

Tantangan tersebut menyangkut penggunaan sentimen SARA dalam praktik politik nasional. 

Penggunaan SARA dalam pemilu jelas merugikan proses demokratisasi sebab secara langsung akan menciptakan ketegangan sosial, memperlebar jurang perbedaan antar kelompok dan tentu merusak integritas pemilu.

Penggunaan hoaks yang secara langsung berakibat pada perusakan atau pembunuhan karakter lawan politik, mencipta fragmentasi sosial dan menista kesadaran rakyat.

Tindakan-tindakan provokatif yang melahirkan konflik sosial, polariasi dan perpecahan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved