Berita Kecelakaan

Fakta Kereta Kelinci Kecelakaan di Prambanan, dari Bantul Mau Jalan-jalan ke Rowo Jombor Klaten

Kecelakaan kereta kelinci tidak menimbulkan korban jiwa, tapi memberikan catatan bahwa kereta kelinci tak bisa berada di jalan raya lantaran

|
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
kereta kelinci yang membawa rombongan warga mengalami kecelakaan terguling karena tidak kuat menanjak saat melintas di Jalan Sumberwatu Dukuh Gatak, Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Minggu (19/11/2023) 

Namun, di tengah perjalanan atau di Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Gunanto melakukan pergantian sopir kereta kelinci. 

"Dari situ, kereta itu dibawa sama temannya teman saya. Tapi ternyata, dia salah jalan dan tidak menguasai medan. Jadi, satu gerbong belakang kereta itu tergelincir dan ada penumpang yang mengalami luka-luka," tuturnya. 

6. Biaya pengobatan ditanggung pemilik kereta kelinci

"Tapi, semua korban yang mengalami kecelakaan itu sudah berobat dan saya minta kwitansi pengobatannya untuk saya ganti uang pengobatannya," imbuh Gunanto. 

Sayangnya, ia enggan membeberkan nominal uang pengobatan yang akan dan telah diganti tersebut. 

"Karena saat ini, masih ada satu orang yang dirawat. Dia ada patah tulang," tuturnya.

Sejauh ini, biaya pengobatan sejumlah warga Kalurahan Srigading ia tanggung sendiri.

"Semua saya tanggung sendiri, karena kan kecelakaan kereta kelinci tidak bisa ditanggung oleh pihak Jasa Raharja," jelasnya.

Baca juga: Kereta Odong-odong Memakan Korban di Sleman, Dirlantas Polda DIY: Harus Ada Uji Kelayakan

"Mudah-mudahan pihak sopir pengganti juga bisa membantu meringankan beban pengobatan warga yang terlibat kecelakaan itu," lanjutnya.

Imbas dari kejadian laka tunggal itu, kereta kelinci milik Gunanto mengalami kerusakan pada bagian belakang gerbong. 

"Kerugian kerusakan kereta belum tahu sampai berapa banyak. Karena sekarang belum saya bawa bengkel dan saya masih fokus menangani biaya korban itu," ucap dia.

7. Kereta kelinci Hikari Putra tutup sementara

Gunanto mengatakan bahwa usahanya sementara ini tidak beroperasi seperti pada umumnya, alias tutup.

Ia berharap kepada pemerintah untuk ada campur tangan dalam memperoleh kendaraan kereta kelinci beroperasi seperti pada umumnya. 

"Kereta kelinci punya saya itu kan masih baru. Baru saja ada satu tahun. Tapi, ya mau tidak mau harus tutup dulu sampai diperbolehkan lagi beroperasi," jelasnya.

"Ke depan, saya harap pemerintah bisa memperbolehkan pengguna kereta kelinci untuk beroperasi. Karena, wisatawan akan senang kalau berlibur pakai kereta kelinci seperti itu," tandas Gunanto.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved