Pesta Pernikahan Subang Berujung Belasan Orang Dimakamkan, Gara-gara Miras Oplosan

Belasan orang tewas setelah menenggak minuman beralkohol oplosan pada sebuah hajatan di Suban

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjabar
Polisi mendatangi tempat penjual miras oplosan di Subang dan Pemakaman warga yang menjadi korban miras oplosan 

Tribunjogja.com - Belasan orang tewas setelah menenggak minuman beralkohol oplosan pada sebuah hajatan di Subang pada Minggu (29/10/2023) malam.

"Para korban berkumpul dan membeli minuman beralkohol atau miras oplosan di Kampung Jabong. Para korban meminum minuman keras di acara pernikahan tersebut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo.

Suasana pemakaman korban pesta miras oplosan di TPU Istuning Desa Jalancagak
Suasana pemakaman korban pesta miras oplosan di TPU Istuning Desa Jalancagak (Tribun Jabar/ Ahya Nurdin)

Para korban ini mengaku mengalami gejala sakit dan langsung dilarikan ke puskesmas terdekat.

Beberapa orang bahkan meninggal saat penanganan, sebagian lagi masih dilakukan perawatan dengan kondisi yang masih berstatus kritis.

Ibrahim mengatakan, sejumlah barang bukti diamankan yaitu belasan botol miras serta lainnya.

Kabar terbaru, Polisi sudah menangkap dua orang yang diduga jadi pengedar minuman keras oplosan maut itu.

Kedua orang itu berinisial NN (59) dan RR (43).

Mereka merupakan suami istri.

Pelaku pengoplos dan penjual miras yang sempat buron tersebut berhasil diringkus di kawasan Bandung Barat, Senin(30/10/2023) sore.

Usai diringkus pelaku penjual miras maut tersebut yang merupakan pasangan Suami Istri berinisial NN (59) dan RR (43) yang langsung digiring ke Mapolres Subang.

Baca juga: KASUS Miras Maut Subang: Panik Lihat Belasan Rekannya Tewas, 27 Orang Cek Kesehatan

Pasutri pengoplos miras di Subang yang hingga Senin (30/10/2023) sudah menewaskan 12 orang.
Pasutri pengoplos miras di Subang yang hingga Senin (30/10/2023) sudah menewaskan 12 orang. (Tribunjabar.id / Ahya Nurdin)

Pada konferensi pers nya Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, didampingi Kasatreskrim Iptu Herman Saputra mengungkapkan, pelaku berhasil diamankan kurang dari 24 jam setelah sempat buron kemarin sore.

"Pelaku kabur akibat ketakutan melihat belasan korban yang membeli miras oplosan di warungnya meninggal dunia," kata Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, Senin(30/10/2023) petang

Kedua pelaku yang merupakan pasangan Suami Istri tersebut berhasil diringkus oleh jajaran Satreskrim Polres Subang di Kawasan Bandung Barat.

"Dari tangan pelaku kami jajaran Polres Subang berhasil mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya satu buah jerigen warna biru yang digunakan untuk mencampur minuman, kemudian satu buah filter penyaring digunakan untuk mencampur minuman, 260 buah botol plastik kosong," katanya

"Kemudian satu buah botol kosong, dan satu buah corong warna hijau, satu buah teko yang terbuat dari plastik warna hijau, 50 buah tutup botol warna hijau, 50 buah tutup botol warna merah,

"3 buah jerigen warna biru yang berisikan minuman oplosan 13 dus, berbagai botol miras, satu buah sodium merk cap 3D, 500 segel tutup botol minuman, 15 Pak Kuku Bima Energi dan kendaraan yang digunakan oleh tersangka dalam melarikan diri," imbuhnya.

Polisi mendatangi tempat penjual miras oplosan di Subang
Polisi mendatangi tempat penjual miras oplosan di Subang (Tribun Jabar/Ahya Nurdin)

Kasus pesta miras terungkap, berawal dari adanya laporan dari warga bahwa ada yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng Subang akibat menenggak miras oplosan yang saat itu korban baru 5 orang.

"Korban minuman oplosan tersebut hingga Senin(30/10/2023) sore telah mencapai 12 orang meninggal dunia, dan 3 lainnya kritis," ucapnya.

Berikut data korban akibat pesta miras diacara hajatan pernikahan di Kampung Cipulus Desa Sagalaherang Kaler Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang.

Nama-nama Korban Pesta Miras di Subang :

1. Luthfi Gumilar, Sagalaherang(MD)

2. Rijwan Nurjaman, Jalancagak(MD)

3. Mirda Romansa, Dusun Sukarahayu, Kelurahan Karanganyar Subang(MD)

4. Mulyana, Jalancagak(MD)

5. Ayo Robianto, Jalancagak(MD)

6. Asep Supriatna, Sagalaherang(Kritis)

7. Heri Sutisna, Kasomalang(MD)

8. Dadang, Jalancagak(MD)

9. Yusuf, Jalancagak(MD)

10. Muhamad Budiman, Sagalaherang(MD)

11.Dendi Riandi, Jalancagak(Kritis)

12.Mega Mulyana, Kasomalang(MD)

13.Tella Tania, Kasomalang(MD)

14. Muhamad Rizki Hadi, Jalancagak(Kritis)

15. Cahyan, Warga Desa Tambakan, Ke .Jalancagak(MD) 

27 Orang Datangi Puskesmas

Kabar terbaru pada Selasa(31/10/2023) malam, sedikitnya 27 orang memeriksakan diri setelah belasan teman mereka kehilangan nyawa seusai pesta miras.

Puluhan orang itu diketahui datang bersamaan ke Puskesmas Jalancagak, Kabupaten Subang. Tujuannya adalah memeriksakan kesehatannya pasca-minum miras oplosan pada Sabtu (28/10/2023).

Dilansir dari laporan Tribunjabar (Tribunnetwork), sebagian besar dari mereka menjalani pemeriksaan dokter bahkan harus di infus.

Kepala Puskesmas Jalancagak, dr Juli Triana, mengatakan jumlah korban pesta miras yang memeriksakan diri ke Puskesmas Jalancagak berjumlah 27 orang.

"Puluhan korban miras oplosan tersebut, ada yang menjalani perawatan ada yang hanya observasi saja guna memastikan dirinya tetap sehat," ujarnya, Selasa (31/10/2023).

Banyaknya korban miras yang memeriksakan diri ke Puskesmas Jalancagak tersebut tak lain karena para korban khawatir takut jadi korban meninggal seperti teman-temannya.

"Para korban miras oplosan ini panik, setelah belasan temannya meregang nyawa usai menenggak miras oplosan bersama-sama.

"Sehingga mereka ramai-ramai memeriksakan diri kesehatannya ke Puskesmas," katanya

Namun sejauh ini, sebagian besar para korban miras oplosan yang memeriksakan diri ke Puskesmas Jalancagak umumnya sebagian besar sudah kami pulangkan.

"Usai memeriksakan diri ke Puskesmas, yang sehat kondisinya kami langsung pulangkan, sementara yang kurang sehat masih kami tahan di Puskesmas untuk menjalani perawatan sampai kondisinya pulih," ungkapnya

Dikatakannya, puluhan korban miras oplosan yang mendatangi Puskesmas Jalancagak umumnya mengeluhkan pusing, mual, dan panas dilambung, serta lemas

"Dari total 27 korban miras oplosan yang memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas Jalancagak, hingga malam ini (Selasa malam) hanya tersisa 5 orang, sisanya sudah kita ijinkan pulang karena sudah sehat dan tak bergejala,"katanya.

Karena membludaknya para korban miras oplosan yang memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas Jalancagak, pihak BPBD Subang turun tangan dengan membantu menyediakan puluhan bed atau tempat tidur sementara karena bed yang ada di Puskesmas Jalancagak tak mencukupi untuk menampung para korban miras oplosan.

Korban Tewas 14

Hingga Selasa (31/10), korban tewas sudah menjadi 14 orang, bertambah dua orang dari sehari sebelumnya.

Empat orang juga masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng Subang.

Keempatnya dalam kondisi kritis.

Sumber lain Tribun Jabar menyebut, korban tewas lebih dari 14.

Ada tujuh orang lainnya yang juga dikabarkan tewas.

Namun, Kasatreskrim Polres Subang, Iptu Herman Saputra, memastikan korban miras oplosan di Sagalaherang yang tercatat di RSUD Subang hanya 17 orang.

"Sebanyak 13 orang di antaranya meninggal dunia dan empat orang masih menjalani perawatan," ujar Iptu Herman, kemarin.

Humas RSUD Subang, dr Wawan Gunawan, mengatakan selain 13 orang yang meninggal itu, sebenarnya ada satu lagi korban yang meninggal saat dalam perjalanan ke RSUD Subang

"Death on arrival. Datang Ke RS dalam keadaan meninggal, tidak sempat dirawat di RSUD Subang. Jadi totalnya 14 orang meninggal, dan yang masih menjalani perawatan empat orang dalam keadaan kritis," katanya

Ditemui di Mako Brimob Polda Jabar di Jatinangor, kemarin, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan Polda Jabar serius dalam menghadapi kasus minuman keras yang menewaskan belasan warga Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang ini.

Polisi, ujar Ibrahim, telah mengamankan penjual miras, yakni NN (59) dan istrinya RR (48), warga Desa Sarireja, Kecamatan Jalancagak, Subang. Keduanya ditangkap di Kabupaten Bandung Barat.

Terkait kabar bahwa NN adalah pensiunan polisi, Ibrahim mengaku harus memeriksa kembali data orang tersebut untuk memastikannya.

Namun, pensiunan polisi atau bukan, ujarnya, tetap akan mereka tindak jika terbukti melanggar hukum.

"Itu tidak jadi problem. Apapun statusnya asal (terbukti) tindak pidana, akan diproses," ujarnya.

Ibrahim mengatakan, tengah lakukan pendalaman material bahan minuman yang mengakibatkan belasan orang meninggal dunia tersebut.

"Apakah terkategori mengandung zat berbahaya bagi tubuh, sedang dilaksanakan," katanya.

Polisi, ujar Ibrahim, juga terus meningkatkan patroli rutin sebagai langkah antisipasi.

"Kita sudah punya modul giat mengantisipasi miras-miras ini, seperti operasi Pekat (penyakit masyarakat), sering dilaksanakan, ini memang kadang masih muncul. Kita operasi rutin, biasanya timbul (lagi), kita operasi rutin (lagi)," katanya. (Tribunjabar/kompas)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved