Pemkot Yogyakarta Upayakan Siap Desentralisasi Sampah pada Pertengahan 2024
Ketika TPA Piyungan benar-benar ditutup pada tahun depan, Kota Yogya bakal dilanda masalah besar jika desentralisasi urung terealisasi.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, saat memantau kondisi TPA Piyungan, Bantul, akhir pekan kemarin.
Lewat kerja sama ini, Pemkot Yogyakarta bakal memasrahkan sampah pada swasta untuk diolah, dengan biaya yang dihitung setiap ton limbah yang diserahkan.
"Yang sudah direncanakan kerjasamanya itu (mengolah) 60 ton sampah per hari. Hitung-hitungan kami, Nitikan dan Karangmiri bisa menekan 40 ton, lalu dengan swasta 60 ton," tandasnya.
"Jadi, masih ada sekitar 100 ton sampah per hari yang harus dimenej. Ini sedang kami upayakan terus, ya, semoga di pertengahan 2024 bisa terselesaikan," pungkas Singgih. (*)
Berita Terkait
Baca Juga
DIY Masuk Prioritas Pembangunan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik, Eksekusi Tunggu Pusat |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Bangun Sistem Satu Data, Intervensi Program Lebih Tepat SasaranĀ |
![]() |
---|
Dana Transfer Daerah 2026 Berpotensi Dipangkas Rp200 Miliar, Wali Kota Yogyakarta: Ada Refocusing |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah Forum Smart City Nasional 2025, Kota Yogyakarta Dorong Realisasi Program Satu Data |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Optimis Paket Strategis 2025 Bisa Diselesaikan Tepat Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.