Berita Sleman Hari Ini

Musim Kemarau, Peternak Sapi di Sleman Kesulitan Dapatkan Pakan 

Musim kemarau panjang dengan cuaca panas ekstrem akibat fenomena el nino menyebabkan sebagian wilayah di Kabupaten Sleman mengalami kekeringan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Peternak kambing di Cangkringan, Kabupaten Sleman memanfaatkan pakan fermentasi untuk kebutuhan pakan ternaknya di musim kemarau. Pakan yang terbuat dari beberapa unsur yang dicacah dan dikeringkan ini dinilai lebih mudah. Apalagi ditengah kemarau kering yang membuat ketersediaan daun hijauan berkurang. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Musim kemarau panjang dengan cuaca panas ekstrem akibat fenomena el nino menyebabkan sebagian wilayah di Kabupaten Sleman mengalami kekeringan.

Dampaknya, bukan hanya krisis kebutuhan air bersih. Bagi peternak juga kesulitan mencari pakan, terutama pakan basah atau comboran untuk ternaknya. 

"Kemarau sangat terdampak, susah banget niki. Terutama masalah pakan," kata Kardiyono, anggota kelompok ternak Sido Makmur Nglengis Wetan, Kalurahan Banyurejo, Tempel, Sabtu (14/10/2023). 

Baca juga: Tigerpaw Suarakan Isu Klitih Lewat lagu Pemuda Beringas

Kandang ternak kelompok Sido Makmur di Kalurahan Banyurejo ini memiliki populasi 34 ekor sapi. 

Tiga di antaranya milik Kardiyono. Menurut dia, keluhan yang diderita para peternak hampir sama yaitu kesulitan mencari pakan basah.

Untuk mendapatkan bahan pakan comboran pihaknya bahkan harus berburu sampai luar wilayah Banyurejo. Seperti Balangan Minggir maupun Gedongan Moyudan. 

Musim kemarau dengan cuaca panas ekstrem juga bisa menyebabkan ternak gampang stress dan sakit.

Beruntung, aliran air bersih di kandang ternak Sido Makmur Banyurejo lancar sehingga air minum untuk kebutuhan ternak bisa diberikan dalam jumlah yang cukup.

Pihaknya berharap, pemerintah memikirkan nasib peternak terutama yang mengalami kesulitan pakan comboran. 

"Kalau bisa ada bantuan pakan, komboran. Selama ini sudah ada bantuan, tapi hanya khusus yang sapi bunting saja. Diberi konsentrat seperti pelet," kata dia. 

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Ir. Suparmono mengatakan, sejauh ini belum ada bantuan untuk pakan basah itu.

Tetapi untuk mengatasi peternak yang kesulitan mencari pakan hijauan pihaknya kini sedang mendorong penyuluh pertanian untuk menjembatani kerjasama antara Farm dengan Kalurahan agar bisa memanfaatkan tanah pelungguh atau TKD.

Ia mencontohkan, di wilayah Seyegan ada farm yang setiap hari membutuhkan pakan hijauan cukup banyak. 

"Saya sudah minta teman-teman penyuluh supaya koordinasi dengan desa. TKD nantinya oleh masyarakat bisa ditanami rumput kolonjono maupun odot. Pembelinya, sudah jelas dari farm. Kalau nanti memungkinkan dana Keistimewaan juga bisa (dibantukan), karena ada komitmen dari Bapak Gubenur bahwa Danais bisa untuk pertanian. Makanya dirembug dulu dengan Pak Lurah. Ini sedang kami dorong ke sana," kata dia. 

Sementara itu, Plt Kepala Bidang Peternakan, DP3 Sleman Nanang Danardono mengimbau kepada peternak agar melakukan pengolahan atau pengawetan pakan hijauan saat musim penghujan sehingga saat kemarau ketersediaan pakan tetap tercukupi.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved