Serangan Hamas ke Israel

KESAKSIAN Warga Israel Pascaserangan Hamas: Kami Benar-benar Menghadapi Situasi Kritis

Simak cerita warga Israel yang alami peristiwa kelam serangan Hamas. Asap dan bau mesiu di mana-mana, ratusan warga sipil Israel dan Palestina tewas.

AFP/Mahmud Hams via Kompas.com
Gumpalan asap membumbung di atas gedung-gedung di Kota Gaza pada 7 Oktober 2023 saat serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sementara pihak berwenang Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang dalam eskalasi paling berdarah dalam konflik yang lebih luas sejak Mei 2021, dengan ratusan orang lainnya terluka di kedua belah pihak. 

TRIBUNJOGJA.COM - Emily Sher seorang warga Israel yang tinggal di Kota Tel Aviv menceritakan pengalaman mengerikan yang dialaminya dan keluarga kala Hamas menyerang warga sipil Israel, Sabtu (7/10/2023).

Sebagai informasi, pihak Israel melalui Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah mendeklarasikan perang untuk melawan Hamas, kelompok militan Islam Palestina

“Warga Israel, kita sedang berperang. Bukan sebuah operasi, bukan sebuah ronde pertempuran, (kita berada) dalam peperangan! Pagi ini Hamas memulai serangan mendadak yang mematikan terhadap negara Israel dan warganya,” kata Netanyahu dalam video pernyataannya yang direkam dalam bahasa Ibrani, dikutip Tribunjogja.com dari Times of Israel.

Baca juga: Israel Ketar-ketir, Iran dan Rusia Jalin Kerja Sama Senjata

Baca juga: Fakta-fakta Serangan Palestina ke Israel di Akhir Pekan, Dimotori Hamas, 300 Warga Tewas

Pernyataan tersebut diunggah pada Sabtu (7/10/2023) sekira pukul 11:00 waktu setempat, beberapa jam setelah terjadi serangan dari Hamas.

Hari itu, Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel dan ratusan pria bersenjata melintasi perbatasan dengan Israel. Mereka menyerbu beberapa kota dan komunitas  di wilayah Israel.

Adapun alasan serangan Hamas adalah pembalasan dendam atas perlakuan Israel terhadap Palestina selama ini.

Emily Sher seorang warga Israel, ikut terdampak akibat perang Israel dan Hamas.

Emily Sher, warga Kota Tel Aviv, Israel, yang terdampak perang Israel vs Hamas. Foto Emily saat diwawancarai ABC News, Minggu (8/10/2023).
Emily Sher, warga Kota Tel Aviv, Israel, yang terdampak perang Israel vs Hamas. Foto Emily saat diwawancarai ABC News, Minggu (8/10/2023). (YouTube ABC News)

Emily mengatakan, peristiwa penyerangan Hamas ke Israel akhir pekan ini adalah momen yang sangat menakutkan. Ia bahkan menyebut Sabtu lalu sebagai salah satu  hari paling kelam sepanjang sejarah Israel.

“Ini bukan situasi yang mudah. Menurut saya ini jelas merupakan salah satu hari paling kelam sepanjang sejarah Israel,” kata Emily Sher, dikutip Tribunjogja.com dari video berita ABC News, Minggu (8/10/2023).

“Kami sudah tidak asing lagi dengan ancaman terorisme, namun pada saat yang sama, ancaman ini jauh lebih buruk dari apa yang dibayangkan orang-orang,” ungkap Emily.

Roket yang diluncurkan Hamas untuk menyerang warga sipil Israel mencapai wilayah Kota Tel Aviv, tempat tinggal Emily.

“Ya, jadi beberapa jam yang lalu mereka mengirimkan serangan, Hamas mengirimkan rentetan roket ke Israel mencapai wilayah Tel Aviv di mana saya berada, di wilayah Tel Aviv Selatan,” tutur Emily.

“Seperti biasa kami akan pergi ke tempat perlindungan bom di apartemenku, (kemudian) menutup pintunya,” imbuh Emily.

“Tapi, kali ini kami mendengar dentuman yang sangat sangat keras diikuti dengan banyak guncangan dan beberapa dentuman tambahan setelahnya. Itu sangat meresahkan karena seluruh tanah berguncang seperti adalah gempa bumi,” kata Emily.

“Dan bahkan ketika kami turun untuk memeriksa apa yang terjadi, pada awalnya kami melihat bahwa ada sebuah roket menghantam langsung di jalan tepat di sebelah blok yang sama dengan lingkungan tempat tinggal saya,” ungkap Emily.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved