Serangan Hamas ke Israel
9.227 Warga Gaza Tewas, Profesor Brown University: Ancaman Pembersihan Etnis dan Bahaya Genosida
Lebih dari 9.200 warga Gaza tewas sejak perang Israel-Hamas 7 Oktober 2023. Profesor Brown University Amerika sebut ada bahaya genosida di Gaza.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, GAZA – Perang Israel-Hamas yang telah berlangsung hampir satu bulan lamanya telah menewaskan setidaknya 9.227 orang di Gaza dan lebih dari 1.400 orang di Israel.
Diwartakan Al Jazeera, Sabtu (4/11/2023), pada hari ke-29 perang, pengeboman besar-besaran Israel terhadap Gaza semakin intensif.
Israel menargetkan sekolah, tempat penampungan, area rumah sakit, dan ambulans.
Baca juga: Dua Mantan Napi Masuk Daftar Calon Tetap Anggota DPRD Sleman Pada Pemilu 2024
Baca juga: Israel Bakal Balas Dendam ke Elon Musk Gara-Gara Bantu Akses Telekomunikasi Bantuan ke Gaza
Mayoritas korban tewas adalah perempuan dan anak di bawah umur. AP News mewartakan, lebih dari 32.000 orang terluka di Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, jumlah korban tewas ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa dekade konflik Israel-Palestina.
Pada Jumat (3/11/2023), terjadi serangan terhadap konvoi ambulans di Kota Gaza. Setidaknya 15 orang tewas dalam serangan tersebut.
Israel mengakui bahwa mereka menabrak sebuah ambulans. Namun, mereka menyatakan bahwa pihak yang jadi sasaran adalah Hamas.
Potensi genosida di Gaza

Serangan Israel santer disebut-sebut sebagai genosida (pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa atau ras).
Omer Bartov, Profesor Studi Bencana dan Genosida dari Brown University Amerika Serikat (AS) ikut angkat bicara tentang maraknya sebutan genosida oleh Israel terhadap Palestina.
Bartov saat diwawancarai Microsoft and the National Broadcasting Company (MSNBC) News, Sabtu (4/11/2023) mengatakan, ada potensi genosida dalam perang Israel-Hamas.
“Menurut pandangan saya sendiri, sejauh yang saya bisa katakan dari sini (dari Amerika Serikat) dan bukan di sana (di daerah konflik Israel-Hamas), dan bergantung pada laporan (berita), apa yang terjadi saat ini di Gaza dapat dengan jelas dilihat sebagai kejahatan perang juga kejahatan terhadap kemanusiaan, yang mungkin bisa menjadi genosida,” jelas Bartov kepada MSNBC News, Sabtu.
Meski ada potensi genosida, profesor Amerika-Israel itu mengatakan, sulit untuk membuktikan bahwa aksi Israel terhadap Palestina saat ini adalah genosida.
Sebab, Israel menyatakan tujuan mereka adalah menghancurkan Hamas. Meski pada praktiknya, warga sipil yang paling dirugikan.
“Saya tidak berpikir apa yang terjadi saat ini adalah genosida, dan ada pernyataan yang bertentangan juga dari komandan di tanah (wilayah konflik) yang mengklaim bahwa mereka menggunakan kekuatan militer besar-besaran, tetapi yang mereka coba lakukan adalah membunuh Hamas, dan mereka mencoba untuk tidak membunuh warga sipil tetapi mereka belum berhasil,” tutur Bartov.
Terlepas dari klaim Israel, kata Bartov, bahaya genosida Gaza tetap ada di depan mata. Situasi yang lebih buruk daripada kejahatan perang dan kemanusiaan bisa saja terjadi.
perang Israel-Hamas
Gaza
Palestina
Israel
Hamas
Genosida
perang
Serangan Hamas ke Israel
Amerika Serikat
Kenapa Amerika Veto Resolusi DK PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza? Begini Penjelasannya |
![]() |
---|
FAKTA-FAKTA Semangka Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina, Sudah Digunakan Sejak Tahun 1967 |
![]() |
---|
Arti dan Cerita Semangka Sebagai Simbol Dukungan untuk Palestina: Punya Warna Sama Seperti Bendera |
![]() |
---|
Daftar 179 Negara di Sidang PBB yang Voting Gencatan Senjata Israel-Palestina 120 Setuju 14 Menolak |
![]() |
---|
CPJ Laporkan 29 Jurnalis Tewas Sejak Perang Israel-Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.