Pemilu 2024

Eko Suwanto, Beberkan Hasil Penelitian, Perilaku Pemilih Kaum Muda Idealis

Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan membeberkan hasil survei bagaimana perilaku milenial dari hasil penelitian.

Editor: ribut raharjo
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan membeberkan hasil survei bagaimana perilaku milenial dari hasil penelitian yang dilakukan.

Ada beberapa temuan menarik meski perilaku pemilih tidak banyak berubah. Ada pemilih idealis, ada harapan perbaikan lima tahun ke depan.

"Sehingga money politics, politisasi SARA tak laku di kalangan anak muda. Mereka pilih kampanye yang happy, berikan harapan di masa datang, misalnya bagaimana akses terhadap ruang terbuka di Yogyakarta. Ini jadi bagian diskusi kaum muda," kata Eko Suwanto,

Survei perilaku pemilih tingkat partisipasinya diproyeksikan tinggi, total 80 persen pemilih muda menyatakan akan hadir di TPS.

"Ini berbeda dengan penelitian KPK rilis soal terpilihnya orang karena pragmatisme money politics. Dualisme ini penting diperhatikan KPU, sehingga kaum muda dengan idealisme yang dimiliki, bisa wujudkan harapan. Baik juga dihadirkan festival, bagaimana lawan hoaks, lawan politisasi SARA,". kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan.

Pemilih usia 17 ke atas cukup akrab dengan sosial media, IG, TikTok dan YouTube sementara untuk Whatsapp jadi yang populer digunakan berkomunikasi.

Parpol termasuk juga para Calon Presiden dan Wakil Presiden berlomba untuk masuk dalam alam kesadaran kaum muda. Hasil penelitian ada suara anak muda dalam tiga urusan yaitu klithih, sampah dan semangat lawan korupsi.

"Jadi urusan penyelesaian klithih, problema sampah dan korupsi harus direspons oleh peserta pemilu. Anak muda itu tidak suka hadirnya spanduk karena mengotori, jadi sampah visual," kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan.

Eko Suwanto menambahkan, jangan juga menambah sampah digital di gadget masing-masing. Hal yang bisa kontrol adalah budi pekerti, berbudi pekerti luhur, ber-Pancasila.

Hasil penelitian beberapa bulan lalu, mencatat perilaku pemilih, rakyat yang muda ingin ada penyempurnaan, pengen keadaan lebih baik, metode pendekatan yang berbeda.

Kaum muda, rakyat ingin yang urus negara secara serius, tidak korupsi, yang muda ingin cita-cita dan harapan diwujudkan.

"Ayo jaga proses pemilu bermartabat dan berbudaya. Kalau ada yang money politik ujungnya korupsi, memilih karena ada kesadaran lima tahun ke depan lebih baik, bukan karena money politics," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan.

Moh Zaenuri Ikhsan, Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Yogyakarta menjelaskan KPU kini terus bekerja lakukan pemutakhiran data pemilih.

Ada data pemilih tetap,Gen Z jumlahnya 32 ribu, di Yogyakarta atau 15,07 persen jumlahnya. Generasi milenial ada 732 ribu pemilih muda atau 26,9 persen. Kalau total ada 40 persen lebih generasi muda yang akan ikut memilih, jelas mereka ini potensial dalam tahapan pemilu.

"Parpol jelas butuh berikan pendidikan politik, menyasar kelompok muda sehingga nanti bisa jadi pemimpin ke depan. Sosialisasi kita alhamdulillah tidak jalan sendiri karena banyak pihak yang bantu, pemda DPRD, Kesbangpol, Biro Tata Pemerintahan, Kominfo bantu sosialisasi," kata Moh Zaenuri Ikhsan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved