Kekeringan Meteorologis Landa Daerah Istimewa Yogyakarta, Ada Peringatan Dini BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan kekeringan meteorologis
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
"Sementara status waspada telah mengalami hari tanpa hujan kurang dari 21 hari dan prakiraan curah hujan rendah kurang dari 20 mm dasarian dengan peluang terjadi diatas 70 persen ada di Kulonprogo Kapanewon Temon," jelasnya.
Menghadapi kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang berada dalam wilayah peringatan dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis ini.
"Pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, pengurangan ketersediaan air tanah atau terjadinya kelangkaan air bersih, Peningkatan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan," jelasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY hingga saat ini mencatat sudah ada 21 kapanewon di DIY yang terdampak kekeringan.
Lokasinya tersebar di empat kabupaten meliputi Bantul, Sleman, Gunungkidul, dan Kulon Progo.
Seluruh wilayah tersebut juga telah menerapkan status siaga darurat untuk menghadapi dampak kekeringan di musim kemarau.
"Iya jadi dampak kekeringan sudah mulai dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, Minggu (1/10/2023).
Pihaknya juga sudah bergerak untuk menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak. Droping air bersih ini sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat terdampak.
Distribusi air bersih dilakukan di 33 kapanewon yakni mencakup 16 kapanewon di Gunungkidul, masing-masing tujuh kapanewon di Bantul dan Kulon Progo, serta tiga kapanewon di Sleman.
Noviar melanjutkan, masing-masing kabupaten berstatus siaga darurat kekeringan itu mampu memenuhi kebutuhan penanganan kekeringan secara mandiri menggunakan anggaran reguler maupun anggaran belanja tak terduga (BTT) yang sudah disiapkan.
Sementara anggaran BTT provinsi sendiri akan digunakan jika daerah tak lagi mampu menangani.
"Kami akan turun ambil alih jika ada permohonan dari pemerintah kabupaten/kota disertai SK Gubernur DIY soal tanggap darurat kekeringan," jelasnya. (Tribunjogja.com/tro)
Daerah Istimewa Yogyakarta
BMKG
Bantul
Sleman
Gunungkidul
Kulon Progo
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
BPBD Kulon Progo Catat Ada 13 Titik Kejadian Dampak Hujan Ekstrem, Sebagian Besar di Sentolo |
![]() |
---|
Dampak Hujan Lebat dan Angin Kencang: Ada 21 Kejadian Bencana di Bantul, Kerugian Capai Rp152 Juta |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Hari Ini Rabu 20 Agustus 2025: Bantul, Sleman, Kulon Progo, Gunungkidul, Yogyakarta |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Rabu, 20 Agustus 2025: Seluruh Wilayah Merata Hujan |
![]() |
---|
Bupati Harda Minta Para Atlet Berjuang Harumkan Sleman di Porda XVII dan Peparda IV DIY 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.