Update Gunung Merapi : 6 Jam Terakhir Luncurkan 23 Guguran Lava Pijar

Namun tercatat 23 kali guguran dan amplitudo: 3 - 15 milimeter (mm) dengan durasi 15.2 - 154.12 detik. 

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Krisna Sumargo
Rentetan guguran material dan lava pijar terus terjadi ke sektor barat daya Gunung Merapi hingga Jumat (8/9/2023). Gunung berapi di perbatasan DIY-Jateng ini berstatus SIAGA (Level III), sejak 5 November 2020. Hampir tiga tahun sejak erupsi, gunung ini tanpa henti memuntahkan material vulkanik lewat tipe erupsi efusif, terutama berasal dari kubah lava puncak barat daya. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Secara meteorologi, cuaca di Gunung Merapi teramati berawan dan mendung. Angin bertiup tenang ke arah barat pada Sabtu (30/9/2023). 

Hal itu berdasarkan pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pukul 00.00-06.00 WIB. 

"Di periode yang sama, suhu udara 15.9 - 18.8 derajat celcius. Kemudian kelembaban udara 66-69 persen dan tekanan udara 875.8 - 920.8 mmHg," kata petugas BPPTKG YogyakartaAhmad Sopari.

Adapun secara visual, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III dan asap kawah nihil. 

Namun tercatat 23 kali guguran dan amplitudo: 3 - 15 milimeter (mm) dengan durasi 15.2 - 154.12 detik. 

Kemudian, hybrid atau fase banyak sejumlah 78, amplitudo: 3 - 8 mm, S-P: 0.3 - 0.7 detik dengan durasi 4.6 - 8.96 detik. 

Serta vulkanik dangkal sejumlah 1, amplitudo: 51 mm dengan durasi 10.36 detik. 

"Hingga saat ini, tingkat aktivitas di Gunung Merapi level III atau siaga," ucapnya. 

Baca juga: Update Gunung Merapi 29 September : 5 Guguran Lava ke Kali Bebeng dan 5 Guguran Lava ke Kali Boyong

Saat ini, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi sekaligus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved