Keracunan Massal di Girisubo

Kesaksian Orangtua Korban yang Diduga Alami Keracunan Massal di Girisubo Gunungkidul

Insiden ini diduga mengakibatkan seorang anak berinisial NAA (10) meninggal dunia pada Rabu (20/9/2023).

|
TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting
Panewu Girisubo, Slamet Winarno saat ditemui wartawan di kantornya, pada Jumat (22/9/2023). 

Meskipun begitu, ia mengatakan, selama ini korban tidak memiliki riwayat penyakit usus buntu. 

"Tidak ada riwayat usus buntu. Kami tau-nya (kalau ada usus buntu) yaitu diagnosa dari dokter itu. Soalnya anak saya itu pendiam, kalau ada keluhan sakit tidak mau bilang. Walaupun kita paksa dia nggak mau ngomong, kecuali ya kalau sudah berat (sangat sakit) seperti kemarin itu,"terangnya.

Sementara itu, terkait makanan nasi kotak (box) yang dimakan korban dari kegiatan pelatihan di Balai Kalurahan, dirinya enggan membahas hal tersebut. 

"Soal makanan saya tidak mau membahas itu, dari keyakinan saya sendiri anak saya meninggal itu memang waktunya sudah takdirnya seperti itu. Jadi, saya tidak mau memojokkan salah satu pihak. Kami sudah mengikhlaskan, ini sudah takdir, tidak ada (laporan polisi) kami sekeluarga sudah ikhlas,"ucapnya.

Sementara itu, Carik Jerukwedul, Dian Prasetyo, membenarkan memang ada kegiatan pelatihan entrepreneur dari dinas Provinsi selama tiga hari.

"Untuk makanannya itu dari catering. Karena, kami tidak bisa menyediakan sendiri dari catering lokal. Jadi, itu ditunjuk catering dari luar, itu yang dipesan sekitar 40 an, isinya nasi dan ayam bakar. Itu yang sebagian makan catering tidak timbul gejala, sehat-sehat saja. Sedangkan, beberapa lagi mengaku ada yang BAB sampai dua atau tiga kali usai memakan catering tersebut,"urainya (*).

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved