Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Pasar Lawas Mataram di Kotagede Hadirkan Kuliner Jadul yang Mulai Langka
Pasar Lawas Mataram kembali digelar di DI Yogyakarta sebagai pengobat rindu, rasa penasaran, dan nostalgia akan hal berbau zaman dahulu alias jadul.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pasar Lawas Mataram kembali digelar di DI Yogyakarta sebagai pengobat rindu, rasa penasaran, dan nostalgia akan hal berbau zaman dahulu alias jadul.
Sebanyak 52 tenant mulai dari kuliner lawasan, dolanan anak, dan pertunjukan seni tradisi dihadirkan perhelatan Pasar Lawas Mataram yang digelar di Halaman Masjid Masjid Mataram Kotagede, Jagalan, Banguntapan, Bantul sejak Jumat (15/09/2023) sampai Minggu (17/09/2023).
Ketua Panitia Pasar Lawas Mataram , Sulton Abdul Aziz mengatakan, Pasar Lawas Mataram kali ini bertemakan Nggugah Sepi Sarana Ngupadi Rejeki.
Dengan mengusung tema tersebut harapannya dapat menggugah masyarakat agar bergeliat, khususnya pelaku UMKM dan seni di Kalurahan Jagalan, Kotagede agar dapat terus menghasilkan ide-ide kreatif.
Baca juga: Wakil Bupati Bantul Membuka Pasar Lawas Mataram
"Dengan tema tersebut, Pasar Lawas Mataram tahun ini diharapkan dapat menggugah dan menggeliatkan UMKM dan pelaku seni di Jagalan. Mereka harus bergerak mencari celah dan menghasilkan ide ide kreatif yang nantinya bermanfaat untuk semua," ujarnya.
Pasar Lawas Mataram juga ingin membawa pengunjung bernostalgia dengan menghadirkan jajanan lawas yang sudah jarang ditemui.
Contohnya jajanan jadul tersebut antara lain kipo, manuk enom, legomoro, meniran, jenang suran, roti kembang waru dan masih banyak kudapan lawasan lainnya.
"Tak hanya kuliner tempo dulu yang bisa dijumpai di Pasar Lawas Mataram ini. Ada yang jualan dolanan anak, ada baju adat hingga kerajinan perak yang menjadi ikon andalan Kotagede selama ini. Tak ketinggalan sejumlah pertunjukan seni dan budaya juga dihadirkan selama tiga hari acara berlangsung," tuturnya.
Terkait tenant-tenant yang berpartisipasi dalam gelaran tersebut, Abdul Aziz menyebut mereka sama sekali tak dipungut biaya.
Hal ini tak lain guna mewujudkannya pemberdayaan masyarakat sekitar.
Selain itu, para pengunjung juga tidak perlu khawatir akan merogoh kocek terlalu banyak, pasalnya panitia telah membatasi harga kuliner yang dijajakan sehingga harganya tergolong murah dan terjangkau.
"Harganya camilan dan minuman berkisar di harga Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu, sementara makanan berat seperti aneka nasi, bubur dan bakmi maksimal Rp 10 ribu. Pedagang bisa meraup omzet sekitar Rp 400-an juta tahun lalu, kami berharap omzet tahun ini menjadi luar biasa,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, Pasar Lawas Mataram juga menjadi wadah untuk mengingatkan kembali atau bernostalgia tentang memori masa kecil.
Baca juga: Nostalgia Kuliner Tempo Dulu di Pasar Lawas Mataram, Banyak Jajanan Tradisional Khas Kotagede
Caranya melalui menyajikan makanan ataupun minuman yang dulu pernah ada yang hampir sangat sulit ditemukan atau langka sesuai prinsip dari oleh dan untuk masyarakat jagalan.
Upaya ini sejalan dengan program pemerintah dalam mengembangkan kalurahan.
Dispar DIY Luncurkan Calender of Event, Sport Tourism Terus Dieksplor |
![]() |
---|
Film 1 Kakak 7 Ponakan, Drama Keluarga yang Hangat di Penutupan JAFF 2024 |
![]() |
---|
Festival Angkringan Yogyakarta 2024: Angkat Kuliner Ikonik dengan Sentuhan Modern |
![]() |
---|
Formulasi Kenaikan UMP Mestinya Disesuaikan dengan Kondisi Daerah |
![]() |
---|
Pemda DIY Ikuti Penjurian Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.