Berita Jogja Hari Ini
Persaingan Global Semakin Kompetitif, UGM Dorong Negara ASEAN Berkembang
Sebagai negara berkembang, Indonesia masih memiliki tugas berat menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif. Apalagi, setiap negara berusaha
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebagai negara berkembang, Indonesia masih memiliki tugas berat menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif. Apalagi, setiap negara berusaha meluncurkan inovasi terbarukan untuk memimpin perekonomian dunia.
Isu ini pun dituangkan dalam “ASEAN Journal of CI-EL and Applied Philosophy” yang resmi dirilis oleh Fakultas Filsafat UGM pada Selasa (5/9/2023) kemarin.
Sekadar informasi, CI-EL, atau Creativity, Innovation, Enterpreneurship, dan Leadership ini merupakan salah satu metode untuk meningkatkan daya saing wirausaha.
Baca juga: Putri Ariani Memukau di Semifinal Americas Got Talent, Ratusan Siswa SMM Yogyakarta Beri Dukungan
Pemerintah telah mencanangkan target 4 juta wirausaha di tahun 2024 sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.
Berbagai upaya pun dilakukan untuk memicu tumbuhnya bisnis berbasis UMKM. Sayangnya, daya saing dan ketahanan UMKM ini masih menjadi persoalan.
"Untuk mencapai hasil maksimal dari sebuah bisnis, ada beberapa hal yang sering luput untuk diperhatikan, namun sebenarnya menjadi hambatan. Ketidaksetaraan, ketidakadilan, jaminan kerja, sampai penyalahgunaan kekuasaan ini paling banyak menghambat proses kreatif pekerja," kata Dosen Fakultas Filsafat UGM, Prof. Dr. Lasiyo., M.A., M.M.
"Kalau kita berkaca dengan Cina, mereka memiliki budaya kerja berdasar pada lima pilar, yaitu kemanusiaan, keadilan, budaya santun, pengetahuan, dan integritas. Budaya ini membawa mereka untuk membentuk bisnis yang menekankan sikap dan jalinan hubungan untuk memperkuat bisnis," tambahnya.
Selain itu, Lasiyo juga menjelaskan bahwa basis utama ekonomi Cina berada di rumah tangga atau keluarga. Untuk memulai perubahan dan penerapan sikap integritas, Cina mengawali dengan unit-unit kecil, seperti keluarga.
Hasilnya, penanaman budaya terjadi secara intim dan mengakar kuat hingga seseorang dewasa. Proses ini terjadi secara terus menerus hingga membentuk jiwa pekerja yang tidak hanya loyal dan berintegritas, namun juga berusaha membuat inovasi dengan berdaya saing tinggi.
Adapun ASEAN Journal of CI-EL and Applied Philosophy ini mencakup langkah-langkah potensial yang dapat diambil negara ASEAN untuk meningkatkan daya saing wirausaha global.
Selain itu, jalinan kerja sama antar negara juga sangat penting untuk memberikan dukungan dan saling melengkapi. Harapannya, kolaborasi antara akademisi dan korporasi ini dapat memberikan sumbangsih sebagai basis penguatan wirausaha di tingkat nasional.
"Kalau kita hanya peduli tentang industrialisasi, tapi tidak melakukan industrialisasi di taraf desa atau mikro, saya kira kita bisa gagal bersaing. Bicara tentang bisnis, kalau kita tidak bisa kreatif, tidak bisa inovatif, dan tidak menjadi pemimpin, maka kita tidak cukup cerdas untuk bersaing. Nah, CI-EL ini lah yang harus ditekankan agar bisnis itu peduli tentang kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, tidak hanya bisnis itu sendiri," papar Hermawan Kertajaya, selaku Founder dan Kepala Direksi MCorp.
Hermawan juga menekankan, konsep CI-EL akan tetap berdampingan dengan PI-PM (Productivity, Improvement, Professionalism dan Management) sebagai basis teknologi.
Salah satu contohnya adalah perkembangan AI. Melihat banyaknya pro-kontra di mana AI dapat menggantikan kerja manusia, maka seharusnya manusia lah yang bisa memosisikan diri sebagai pengguna AI.
Budaya kerja Indonesia saat ini masih berpaku pada posisi pekerja sebagai eksekutor, bukan inisiator. Padahal, perkembangan teknologi justru akan selalu berusaha menggantikan pekerja sebagai eksekutor.
Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
![]() |
---|
Kronologi Wisatawan asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Jenazah Ditemukan di Pantai Krakal |
![]() |
---|
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.