Misteri Penemuan Kerangka Manusia dan Kuda di Benteng Keraton Yogyakarta, Milik Prajurit Perang?

Penemuan kerangka manusia dan kuda saat revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta masih menyimpan misteri. Milik siapakah kerangka-kerangka itu?

TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda
Polisi berhasil mengambil potongan diduga tengkorak manusia di galian proyek revitalisasi benteng Keraton Yogyakarta, Senin (7/8/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM - Sudah seminggu sejak penemuan tengkorak manusia dan kerangka kuda saat revitalisasi benteng Keraton Yogyakarta, Senin (7/8/2023).

Hingga Senin (14/8/2023), masih dilakukan penelitian, tengkorak tersebut milik siapa.

Saat pertama kali ditemukan, kerangka segera dievakuasi untuk diperiksa di RS Bhayangkara Polda DIY.

Berikut sederet penjelasan dari pihak berwenang yang dirangkum tim Tribunjogja.com:

Penjelasan Polisi tentang temuan Kerangka Manusia

Pada Senin, (7/8/2023), pekerja proyek revitalisasi benteng Keraton Yogyakarta di Jalan Suryomentaraman Wetan, Panembahan, Kraton menemukan benda diduga kerangka manusia.

Temuan itu kemudian dilaporkan ke pihak berwajib.

Baca juga: Temuan Tulang di Proyek Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta Tercampur Kerangka Kuda

Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo mengatakan kronologis penemuan benda diduga tengkorak itu bermula ketika saksi Erwin Arya Rahmadhan (25) asal Suryoputran Penambahan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta mendengar informasi penemuan tengkorak melalui media sosial.

Timbul menjelaskan, semula saksi membuka media sosial Facebook dan melihat postingan adanya penemuan diduga tengkorak manusia, di lokasi galian proyek revitalisasi benteng Keraton Yogyakarta sisi Timur di Jalan Suryomentaraman Wetan Panembahan Kraton.
 
Selanjutnya saksi mengecek ke lokasi dan benar bahwa di lokasi Galian Proyek Beteng Kraton, telah ditemukan diduga tengkorak manusia. 

"Kemudian saksi melapor ke Polsek Kraton. Lalu pukul 15.35 WIB anggota gabungan fungsi Polsek Kraton mendatangi lokasi penemuan diduga kerangka manusia di Jalan Suryomentaraman Wetan Panembahan, untuk mengamankan TKP," jelasnya.

Selanjutnya tim kepolisian Polsek Kraton menghubungi Inafis dan Piket Reskrim Polresta Yogyakarta.

Sekitar pukul 16.00 WIB Tim Inafis dan Piket Reskrim Polresta, tiba di TKP dan langsung melakukan olah TKP.

"Saat ini potongan tulang dalam proses identifikasi," pungkasnya

Polisi pun menyebut secara kasat mata temuan itu benar-benar mirip kerangka manusia.

"Iya infonya demikian (kerangka manusia), nantikan ada keterangan ilmiahnya. Secara kasat mata kerangka manusia, tapi kan harus ada (proses penelitiannya) lagi," kata Kasi Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharjo saat dihubungi wartawan, Rabu (9/8/2023).

Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim dari RS Bhayangkara.

Di sisi lain, jika benar temuan itu kerangka manusia tidak menutup kemungkinan ada penyelidikan lebih lanjut.

"Mungkin nanti mau diselidiki ini kerangka karena apa, karena penganiayaan atau tidak, atau kerangka biasa," ujarnya.

Penjelasan Polisi tentang Kerangka Kuda

Polisi mengungkapkan di antara temuan dugaan kerangka manusia itu juga terdapat kerangka diduga kuda.

"Itu infonya gabung sama kerangka kuda," ujar Kasi Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharjo saat dihubungi wartawan, Kamis (10/8/2023).

Timbul menduga temuan tersebut merupakan kerangka lama.

Baca juga: Proyek Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta Terus Berlanjut Pasca Temuan Dugaan Tengkorak Manusia

Menurutnya, saat dievakuasi beberapa bagian kerangka dalam kondisi remuk. Namun, ia tidak mengetahui bagian mana yang remuk tersebut.

"Iya (diduga kerangka lama), kan juga udah remuk itu, begitu diangkat remuk," jelas Timbul.

"Wah kurang tahu saya (bagian yang remuk), pokoknya ada remuk gitu, begitu diangkat remuk, hancur," lanjutnya.

Penjelasan Disbud DIY

Kepala Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengungkapkan, di area penemuan kerangka merupakan bagian dari benteng mengingat bagian depan dan belakang benteng terdapat sebuah buffer atau penyangga. 

Dian pun tidak mengetahui mengapa bisa ada temuan kerangka manusia di lokasi tersebut.

"Benteng kan di depan dan di belakang juga ada semacam buffer," jelas Dian, Selasa (8/8/2023).

Menurutnya, ada banyak kemungkinan mengapa di area tersebut ditemukan kerangka manusia.

Maka, perlu diteliti lebih mendalam adanya kerangka manusia dan kuda di daerah tersebut lantaran benteng Keratob Yogyakarta juga sudah berusia ratusan tahun.

Terlebih peristiwa Geger Sepehi tahun 1812 silam juga terjadi di wilayah itu.

Baca juga: Tim Forensik RS Bhayangkara Polda DIY Masih Identifikasi Temuan Tengkorak di Beteng Kraton Yogya

“Perang geger sepehinya juga di area situ,” terangnya.

Meski demikian, Dian masih menunggu laporan penyelidikan dari pihak berwajib.

Seperti diketahui, pihak kepolisian telah membawa penemuan tersebut ke RS Bhayangkara untuk identifikasi lebih lanjut.

"Itu benar-benar saya nggak bisa menjelaskan, kemarin kan sudah turun ke sana ya polisi," terangnya.

Apa Itu Geger Sepehi?

Geger Sepehi adalah peristiwa penyerbuan Keraton Yogyakarta yang dilakukan oleh Inggris pada 19-20 Juni 1812 untuk menggulingkan Sultan Hamengkubuwana II yang menolak bekerja sama.

Nama sepehi ini berasal dari pasukan sepoy yang dipekerjakan Inggris untuk menyerang keraton.

Penyerbuan itu melibatkan 1.200 prajurit Inggris dan sepoy dibantu oleh 800 prajurit Legiun Mangkunegaran.

Sepoy adalah gelar pemberian yang diberikan kepada seorang prajurit India.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved