Inilah 12 Tanda Jika Ada Lindu Pada Kalender Islam Menurut Primbon Jawa

Dalam pandangan Primbon Jawa “Lindu” dalam kalender bulan islam memiliki penafsiran tersendiri, Apa saja Tanda tersebut?

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
pixabay
Gempa Bumi 

Dijelaskan dalam buku “Primbon Jawa Kang Ngemot Sawarnaning Primbon Karahayon. Sala: Sadu Budi (T.Th.)” halaman 19

Tertulis kalimat dalam Bahasa Jawa“Menawa ana lindhu ing sasi  Rabiul awwal yen awan Alamat akeh dara luhur padha gerah, yen bengi Alamat akeh udan,angin, ing segara akeh ombak gedhe

Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya adalah “Jika terjadi gempa pada bulan Rabiul awwal jika pada siang hari banyak merpati yang sakit, jika pada malam hari banyak hujan, anagin, banyak ombak besar di lautan”

Tulisan diatas tersebut memberikan petunjuk tentang tanda-tanda alam sebelum terjadinya gempa pada bula Rabiul Awwal.

Pada siang hari banyak merpati yang sakit, kemudian pada malam hari, tanda-tandanya adalah cuaca buruk dengan disertai hujan dan angin kencang, serta ombak besar di laut. Hal ini dianggap sebagai tanda adanya potensi gempa.

4. Lindu pada bulan Rabiul Akhir

Dijelaskan dalam buku “Primbon Jawa Kang Ngemot Sawarnaning Primbon Karahayon. Sala: Sadu Budi (T.Th.)” halaman 19

Tertulis kalimat dalam Bahasa Jawa “Menawa ana lindhu ing sasi Rabiul akhir, yen awan Alamat akeh pepati wong lan, rajakaya, yen bengi Alamat becik akeh udan, murah sadhang pangan tetanduran padha tulus tuwuh”

Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya adalah “Jika terjadi gempa di bulan Rabiul akhir, pada siang hari banyak orang yang mati, jika pada malam hari banyak hujan yang turun, makanan menjadi murah dan hasil panen akan tumbuh.

Pada saat bulan Rabiul Akhir dijelaskan bahwapada siang hari, tanda-tandanya ada banyak orang meninggal, sedangkan malam hari cuaca baik dengan turun hujan, harga panen menjadi melimpah, ini dianggap sebagai adanya potensi gempa

5. Lindu pada bulan Jumadil Awwal

Dijelaskan dalam buku “Primbon Jawa Kang Ngemot Sawarnaning Primbon Karahayon. Sala: Sadu Budi (T.Th.)” halaman 19

Tertulis kalimat dalam Bahasa Jawa “Menawa ana lindhu ing sasi Jumadil awal yen awan alama akeh mungsuh, yen bengi Alamat panas banter, who-wohan padha rontog”

Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya adalah “Jika terjadi gempa bumi pada bula Jumadil awal, pada siang hari banyak musuh, jika pada malam hari cuaca sangat panas sekali, dan buah-buahan pada berjatuhan.

6. Lindu pada bulan Jumadil Akhir

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved