Inilah 12 Tanda Jika Ada Lindu Pada Kalender Islam Menurut Primbon Jawa

Dalam pandangan Primbon Jawa “Lindu” dalam kalender bulan islam memiliki penafsiran tersendiri, Apa saja Tanda tersebut?

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
pixabay
Gempa Bumi 

Dalam Konteks tersebut mengambarkan tentang adanya keyakinan Masyarakat terhadap bulan pertama dalam kalender hijriyah (kalender islam) yaitu bulan Muharram

Dalam kalimat “Jika ada gempa pada bulan Muharram, Pada siang hari banyak yang khawatir” Bagian tersebut memiliki gambaran persepsi bahwa jika terjadi gempa bumi pada bulan pertama Muharram. pada siang hari banyak orang-orang merasa takut dan khawatir.

Hal tersebut mungkin berkaitan dengan adanya keyakinan atau mitos bahwa peristiwa gempa pada bulan ini memiliki pertanda atau makan tertentu.

Kalimat “Jika malam hari aman ” Bagian ini mungkin jika terjadi gempa di malam hari pada bulan pertama Muharram memiliki arti bahwa orang-orang percaya dan menganggap jika suasana malam hari memberikan ketenagan atau perlindungan dari ketakutan jika terjadi gempa sepanjang hari.

“Mahal,membeli baju dan makanan” Bagian tersebut mencerminkan bahwa pada bulan Muharram, harga baju dan makanan akan lebih naik. Hal ini bisa merujuk pada keyakinan bahwa saat bulan Muharram memiliki pengaruh terhadap ekonomi,dimana harga-harga barang dan konsumsi dapat naik dalam periode ini,

2. Lindu pada bulan Kedua Shafar

Dijelaskan dalam buku “Primbon Jawa Kang Ngemot Sawarnaning Primbon Karahayon. Sala: Sadu Budi (T.Th.)” halaman 19

Tertulis kalimat dalam Bahasa Jawa “Menawa ana lindhu ing sasi Shafar, yen awan Alamat akeh wong nagara pada ngalib, serta akeh pangering, yen bengi alamt becik, ing dalem sataun kono aleh wong padha slamet”

Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya adalah “jika terjadi gempa di bulan Shafar, jika pada siang hari banyak orang di negara ini berpergian, serta banyak kekeringan melanda, jika pada malam hari suasana baik, dan banyak orang yang terselamatkan di tahun ini.

Pada saat bulan shafar, tampaknya banyak orang yang berada di luar rumah atau tempat tinggal mereka. Kemungkinan ini disebabkan oleh cuaca yang cerah atau keperluan aktivitas di luar.

Namun, gempa tersebut mungkin menyebabkan situasi yang darurat dan kekacuan, terutama jika banyak orang yang sedang berada di luar ruangan saat itu.

Selain itu disebutkan bahwa negeri tersebut sedang menghadapi masalah kekeringan yang serius. Kekeringan ini bisa saja menjadi faktor yang mempengaruhi banyak orang untuk berada di luar rumah, mencari air atau sumber daya lainnya.

Kekeringan yang melanda dapat berdampak negatif pada pertanian, persediaan air bersih, dan ekosistem di negara tersebut.

Namun pada malam hari, suasana terlihat lebih baik, ini mungkin artinya setelah terjadi gempa dan kekeringan, situasi mulai mereda, cuaca yang baik di malam hari mungkin memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk merasa lebih aman dan tenang setelah peristiwa terjadi.

3. Lindu pada bulan Rabiul Awwal

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved