Penutupan TPA Piyungan

Bank Sampah dan Depo di Kota Yogyakarta Siap Tampung Limbah Residu Plastik

Sampah jenis residu di Kota Yogyakarta yang selama ini belum terkelola dengan baik, bakal digencarkan penanganannya melalui gerakan Mbah Dirjo Resik.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sampah jenis residu di Kota Yogyakarta yang selama ini belum terkelola dengan baik, bakal digencarkan penanganannya melalui gerakan Mbah Dirjo Resik. Gerakan tersebut mengkolabokrasikan upaya penanganan limbah jenis organik dan residu plastik, agar tidak langsung dialokasikan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.

Sebagai informasi, gerakan Mbah Dirjo yang sudah diluncurkan tempo hari, difokuskan untuk pengelolaan sampah anorganik menggunakan biopori ala Jogja. Sedangkan tambahan muatan Resik (residu plastik), menegaskan komitmen Kota Yogya untuk mengelola sampah residu plastik, dengan menjalin sinergitas bersama bank sampah di wilayahnya.

Adapun mekanisme Mbah Dirjo Resik ialah dengan mengelola sampah-sampah jenis residu plastik dari bank sampah yang tersebar di tingkat RW. Sehingga, masyarakat saat ini bisa mengumpulkan limbah jenis residu plastik menuju bank sampah, yang kemudian  disetorkan ke depo, dengan sebuah sistem khusus yang tak bisa sembarangan diakses.

Baca juga: RS JIH Bakal Miliki Pediatric Tower, Berikan Fasilitas dan Layanan yang Friendly pada Anak

Sampah residu plastik yang disetorkan bank sampah ke depo lebih dahulu harus dipastikan tidak tercampur dengan bahan nonplastik seperti styrofoam, popok, pembalut atau lainnya. Jenis sampah yang dapat dimasukan ke tempat khusus residu plastik itu antara lain, kantong kresek, kantong plastik bening, mika, rafia dan kemasan plastik makanan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, mengatakan, gerakan Mbah Dirjo Resik ini melibatkan bank sampah untuk memudahkan masyarakat. Lewat gerakan tersebut, masyarakat pun cukup menyetorkan sampah anorganik menuju bank sampah, terutama sampah residu plastik, sehingga tidak perlu berangkat menuju depo.

"Bank sampah setor ke depo. Lalu, dari depo sampah residu plastik dibawa ke TPS 3R Nitikan untuk dipres dengan mesin pres," ucap Sungeng.

Ia pun memaparkan, sejauh ini, sudah ada 658 bank sampah di Kota Yogyakarta, yang beridiri di tingkat RW maupun kampung. Sedangkan depo sampah pun terus dipersiapkan untuk menyediakan satu tempat khusus, yang digunakan untuk menampung sampah residu plastik yang disetorkan bank sampah.

"Sekarang di 14 depo sampah sudah tersedia kotak sampah khusus plastik. Setelah dibawa dan diolah di TPS 3R Nitikan, sampah residu plastik didistribusikan ke beberapa mitra swasta," jelasnya.

"DLH sudah bekerja sama dengan beberapa mitra swasta pengelola sampah, termasuk yang di luar Kota Yogya. Misalnya, ada (sampah residu) yang kami kirim ke Boyolali," pungkas Sugeng. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved