Menurutnya, dengan program pemerintah terkait menggratiskan atau membebaskan premi, maka petani semakin tertarik untuk melakukan asuransi. Sehingga program pertanian pemerintah yang mempunyai cita-cita swasembada pangan dapat terlaksana.
"Petani diharapkan bisa meningkatkan budidaya dengan berbagai macam cara tanpa perlu ragu-ragu, karena mereka tercover dari resiko kegagalan. Otomatis mereka akan semangat melakukan budidaya dan lebih berani mencoba teknologi atau metode baru. Kalau seandainya gagal, mereka masih punya modal cadangan untuk mulai menanam lagi, sehingga haraan mereka tidak terputus," urainya.
Meskipun bisa mendapatkan asuransi, akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Antara lain, petani yang berhak mendaftarkan asuransi maksimal memiliki 2 hektare lahan. Kemudian, setiap tahun para petani hanya dapat mendaftarkan 2 hektare lahan untuk AUTP. (drm)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.