Penutupan TPA Piyungan

Sampah Masih Aman, Kepala DLH Sleman Puji Warga yang Kelola Sampah Sendiri

Kepala DLH Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sleman yang sudah bersedia kelola sampah sendiri.

TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Kepala DLH Sleman Epiphana Kristiyani saat ditemui Tribunjogja.com, Kamis (27/7/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM – Lima hari lamanya sejak Minggu (23/7/2023), saat tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan ditutup sementara.

Jika berjalan sesuai rencana, TPA Piyungan memang masih akan ditutup sampai 5 September 2023 mendatang.

Beberapa tumpukan sampah sudah mulai terlihat di pinggir jalan Kota Yogyakarta, karena tidak diambil lagi seperti hari-hari sebelumnya.

Baca juga: Sejarah TPA Piyungan atau TPST Piyungan: 27 Tahun Tampung Sampah, Digunakan Sejak 1996

Baca juga: Cintai Air dan Hutan, Begini Cara Kurangi Sampah Tisu, Jangan Dikit-dikit Pakai Tisu

Ditemui wartawan Tribunjogja.com, Kamis (27/7/2023), Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sleman.

“Sampai saat ini, ini (kondisi sampah di Kabupaten Sleman) masih baik-baik saja, artinya belum banyak sampah yang sampai ke jalan. Jadi, saya terima kasih kepada masyarakat Sleman,” ucapnya.

“Jadi, dengan adanya berita penutupan (TPA Piyungan) itu, bukan reaksi negatif yang diberikan masyarakat, tapi masyarakat (justru berpikir) ‘Oh iya kita punya masalah, perintah bupati, kita disuruh mengurangi sampah dan memilah sampah’,” katanya.

“Faktanya, ini langsung kita lihat, ibu-ibu di beberapa perkampungan, (setelah TPA Piyungan ditutup) lalu mereka bikin..., ‘Ayo kita beli peralatan ini’ malah ada yang seperti itu,” ujar Epiphana.

“(Masyarakat beli) peralatan untuk membuat kompos, karena (mereka berpikir) ‘Nanti sampah kita kan harus dikelola, nggak akan diambil oleh pengambil-pengambil sampah’ itu, saya terima kasih sekali,” papar Epiphana.

Ia optimistis, penutupan TPA Piyungan yang diprediksi menjadi momok Jogja darurat sampah, justru bisa menjadi kesempatan baik untuk mengedukasi masyarakat.

Kepala DLH Kabupaten Sleman Epiphana Kristiyani
Kepala DLH Kabupaten Sleman Epiphana Kristiyani (TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin)

“Walaupun sebetulnya hal yang jelek, karena TPA di Piyungan (ditutup), tapi ini (justru menjadi) momen yang baik bagi perubahan perilaku masyarakat setempat,” kata Epiphana.

“Jadi pada saat mereka terkena masalah, ini bukan mereka lari atau apa pun, tapi ya mereka menyadari dan ayo sama-sama kita mengatasi masalah ini,” ujarnya.

“Dan yang dulu mungkin dikhawatirkan bahwa sekarang semakin ke sini kan individualisme itu semakin mengemuka. Takutnya kan nanti sifat gotong royong masyarakat itu (hilang). Tapi, kita sudah membuktikan, pada saat kita kena masalah, kita bekerja bersama-sama untuk mengatasi,” paparnya.

“Mudah-mudahan, ya, ini momen baik untuk berubah. Tetapi saya juga yakin, nanti ke depan pasti bisa (mengatasi masalah pengelolaan sampah),” kata Epiphana optimistis.

Baca juga: Update TPA Piyungan: Sebagian Lahan di TPA Piyungan Akan Dibuka Lagi Jumat 28 Juli 2023

Baca juga: TPS Sementara di Karanggeneng Cangkringan Ditolak Warga, Begini Tanggapan Pemda DIY

Sampah yang belum dipilah tidak akan diambil DLH Sleman

Kepala DLH Sleman Epiphana Kristiyani saat ditemui Tribunjogja.com, Kamis (27/7/2023)
Kepala DLH Sleman Epiphana Kristiyani saat ditemui Tribunjogja.com, Kamis (27/7/2023) (TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin)

Pada kesempatan sama, Epiphana menjelaskan bahwa setelah mendapatkan tempat pembuangan sampah (TPS) sementara, pihaknya tidak akan mengambil sampah warga yang belum dipilah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved