Penutupan TPA Piyungan
Imbas Penutupan TPA Piyungan, Lautan Sampah Muncul di Ujung Jembatan Gembira Loka Zoo Yogyakarta
Tumpukan sampah di sudut-sudut jalan Kota Yogyakarta rupanya masih belum mereda, meski sejumlah depo, serta tempat pembuangan sementara mulai dibuka
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tumpukan sampah di sudut-sudut jalan Kota Yogyakarta rupanya masih belum mereda, meski sejumlah depo, serta tempat pembuangan sementara mulai dibuka kembali.
Setali tiga uang dengan deretan fenomena sebelumnya, lahan-lahan kosong yang ada di pinggiran jalan jadi sasaran warga tak bertanggung jawab untuk membuang limbahnya secara liar.
Terbaru, pemandangan tidak sedap muncul di ujung jembatan sebelah timur Gembira Loka (GL) Zoo, yang berlokasi di Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (27/7/2023) siang.
Bak lautan sampah, berbagai jenis limbah, baik organik atau anorganik, yang rata-rata terbungkus di dalam plastik, seakan dibiarkan menumpuk tanpa penanganan di salah satu ruas jalan utama ini.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo Harapkan Segera Ada Perbaikan Jembatan Glagah yang Rusak
Seorang warga yang setiap hari beraktivitas di sekitaran GL Zoo, Agung Atmaja, mengatakan, limbah-limbah tersebut sudah menumpuk sejak beberapa hari terakhir.
Bahkan, tumpukannya pun terlihat semakin tinggi, mengingat banyak pengendara yang melintas dengan sengaja melemparkan sampahnya ke lahan kosong tak bertuan itu, khususnya di pagi hari.
"Saya lihat-lihat itu, kok, semakin menumpuk, mulai tercium bau nggak enak juga. Kalau pagi banyak, ya, buang sampah sambil lewat, gitu," ungkapnya.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, berujar, pihaknya tidak akan lepas tangan dan tetap berupaya penuh untuk mengatasi persoalan limbah ini.
Termasuk dengan menggulirkan penyisiran, serta pengangkutan tumpukan sampah di ruas-ruas jalan utama, serta lokasi-lokasi strategis di seputaran Kota Pelajar.
"Masyarakat tidak perlu panik, ya, karena kami pasti akan bertanggungjawab terhadap sampah itu. Apalagi sekarang beberapa depo sudah dibuka. Jadi, jangan dibuang di jalan, lah," katanya.
Singgih mengatakan, ada lima depo sampah yang mulai dibuka kembali sejak Selasa (25/7/2023), meliputi Utaralaya, Sarilaya, Pengok, Dukuh, hingga Ngasem.
Tapi, selama tempat penampungan sementara belum bisa dioperasikan penuh, pembuangan ke depo pun hanya dapat diakses mandiri oleh masyarakat.
"Dalam artian, warga masyarakat sendiri yang bisa membuang ke situ, bukan melalui penggerobak, atau transporter. Dengan catatan, sampah yang dibawa sudah dalam kondisi terpilah," terang Singgih
"Jadi, jangan buang di jalan, atau sungai. Bawa saja menuju depo-depo yang sudah dibuka. Nanti, depo lainnya dibuka secara bertahap," lanjutnya. (aka)
Sekda DIY Minta Kabupaten/Kota Kurangi Produksi Sampah untuk Perpanjang Usia TPA Piyungan |
![]() |
---|
Belasan Ton Sampah Setiap Hari Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta Selama Pembatasan TPA Piyungan |
![]() |
---|
Pemda DIY Lakukan Evaluasi Penanganan Sampah Jelang Kembali Dibuka TPA Piyungan |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Persilakan Kabupaten/Kota Sanksi Warga yang Bakar dan Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
FMSS Datangi DPRD DIY Pertanyakan Arah Kebijakan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.