Penutupan TPA Piyungan

PHRI DIY Sebut Hotel dan Restoran Sudah Pilah dan Kelola Sampah Mandiri

Pengelolaan sampah yang dilakukan hotel mungkin hanya bisa bertahan sekitar dua minggu. 

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Operasional TPST Piyungan dihentikan selama 45 hari, dari 23 Juli hingga 5 September 2023 mendatang.

Penghentian sementara operasional tersebut berkaitan dengan penataan TPST Piyungan yang sudah melebihi kapasitas. 

Hal tersebut juga berdampak pada hotel dan restoran di DIY.

Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ) DIY, Deddy Pranowo Eryono pengelolaan sampah yang dilakukan hotel mungkin hanya bisa bertahan sekitar dua minggu. 

Tentu saja hal tersebut tergantung pada kapasitas pengelolaan masing-masing hotel, juga volume sampai yang dihasilkan. 

"Pengelolaan dan volume sampah kan masing-masing berbeda, paling tidak ya bisa bertahan dua minggu. Tetapi kalau untuk high season mungkin ya bisa menumpuk," katanya, Selasa (25/07/2023). 

Ia melanjutkan hotel dan restoran di DIY sudah mulai mengolah sampah sendiri.

Baca juga: Warga Tak Perlu Panik, Pemkot Yogya Sebut 3 Tempat Penampungan Sampah Sementara Siap Digunakan

Untuk sampah anorganik, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan beberapa bank sampah .

Sementara untuk sampah organik, anggota PHRI DIY sudah mendapat pelatihan dari OPD terkait untuk mengolah menjadi kompos hingga menggandeng pihak lain untuk pengolahannya. 

"Jadi kami sudah mengolah sampah sendiri. Makanya kami bisa mengurangi sampah yang dibuang ke Piyungan. Berbeda dengan dulu-dulu, sebelum kami mengolah sampah sendiri, sampahnya banyak sekali. Tetapi sekarang (sampah yang dibuang ke Piyungan) sudah berkurang," lanjutnya

Ia menilai butuh kesadaran yang tinggi, khususnya masyarakat agar bisa memilah dan mengolah sampah , sehingga sampah tidak langsung dibuang ke depo-depo yang ada. 

Deddy berharap pemerintah segera mengatasi permasalahan sampah ini.

Sehingga tidak mengganggu industri pariwisata DIY.

Terlebih meski operasional TPST Piyungan ditutup, anggotanya masih membayar retribusi sampah

"Kami berharap Pemda DIY bisa cari solusi terbaik, karena retribusi sampah kan terus berjalan walaupun ada kendala ini. Kemarin Ngrasa Dalem menyampaikan akan menyediakan lahan sementara di Cangkringan. Karena 1,5 bulan ini kan cukup lama, harapan kami segera ada jalan keluar," imbuhnya. ( Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved