Kasus Antraks di Gunungkidul
Antraks pada Manusia: Gejala, Jenis-jenis, Penularan, Cara Mencegah dan Pengobatan
Simak informasi tentang penyakit antraks pada manusia, meliputi gejala, jenis-jenis antraks, penularan, cara mencegah, dan pengobatannya.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Muhammad Fatoni
Berikut adalah gejala-gejala antraks saluran pencernaan :
- Demam
- Gangguan menelan
- Mual
- Diare
- Muntah
- Pembekakan pada leher dan dada
- Sakit perut hebat
- Muntah dan BAB darah
- Perut bengkak
3. Antraks Pernapasan
Sama dengan antraks saluran pencernaan, antraks pernapasan juga bisa menyebabkan kematian.
Berikut beberapa gejala antraks pernapasan :
- Demam
- Berkeringat
- Menggigil
- Lemah atau lesu
- Batuk kering
- Sesak napas
- Denyut jantung cepat
4. Antraks Meningitis
Antraks Meningitis adalah penyakit antraks lanjutan dari tiga bentuk antraks lainnya, yaitu antraks kulit, antraks saluran pencernaan, dan antraks pernapasan.
Kasus antraks meningitis memang jarang terjadi, tapi bisa menyebabkan kematian.
Berikut gejala-gejala antraks meningitis :
- Nyeri leher
- Sakit kepala
- Muntah
- Demam tinggi
- Kehilangan kesadaran
Cara mencegah penyakit antraks

Simak cara mencegah penyakit antraks pada manusia :
- Tidak menyembelih, mengolah, dan mengonsumsi hewan yang sakit atau mati.
- Menghindari kontak langsung dengan hewan ternak yang terinfeksi penyakit antraks.
- Mengonsumsi daging dari hewan yang sehat. Daging harus dibersihkan dan dimasak dengan sempurna atau dimasak sampai betul-betul matang.
- Jika sakit dan mempunyai riwayat kontak dengan hewan sakit segera berobat di fasilitas kesehatan.
- Bila menemukan hewan yang sakit dan mati segera lapor ke dinas yang membidangi kesehatan hewan.
- Menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar.
- Habiskan profilaksis atau obat yang diberikan sesuai anjuran dokter.
- Mendapatkan vaksinasi antraks, terlebih jika berada di kawasan risiko penularan antraks.
Berikut cara mencegah penyakit antraks pada hewan :
- Tidak memasukkan hewan ternak dari daerah tertular kasus antraks ke daerah bebas antraks.
- Untuk daerah yang pernah terjadi kasus antraks, dilakukan vaksinasi hewan ternak secara rutin diikuti monitoring ketat.
- Selama 7 hari sejak pemberian vaksin ternak, jangan diberi antibiotika karena akan membunuh spora vaksin.
- Dilarang memotong hewan ternak untuk konsumsi dalam waktu 60 hari sejak vaksinasi.
- Buang susu hewan ternak setidaknya sampai 72 jam setelah vaksinasi.
- Hewan ternak yang sakit agar diobati dengan antibiotika dan 2 minggu kemudian disusul dengan vaksinasi anthrax.
Pengobatan penyakit antraks
Mengutip Mayo Clinic via Kompas.com, penyakit antraks bisa disembuhkan.
Pengobatan yang segera dengan antibiotik tepat dapat menyembuhkan sebagian besar infeksi antraks.
Namun, jenis antraks pernapasan memang lebih sulit diobati dan bisa berakibat fatal.
antraks
Gejala Antraks
vaksin antraks
cara mencegah antraks
pengobatan antraks
Kasus Antraks di Gunungkidul
Kabupaten Gunungkidul
RunningBreakingNews
Pemkab Gunungkidul Belum Berlakukan Status KLB Antraks |
![]() |
---|
DPKH Gunungkidul Rampungkan Vaksinasi Antraks di Zona Merah dan Kuning |
![]() |
---|
Tangani Antraks, DPKH Gunungkidul Programkan Vaksinasi Ternak Selama 10 Tahun |
![]() |
---|
Sampel Tanah Negatif Antraks, Warga Semuluh Lor Semanu Tetap Diminta Waspada |
![]() |
---|
Hasil Sampel Tanah Semuluh Lor Semanu Gunungkidul Negatif Antraks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.