Kasus Antraks di Gunungkidul

Antraks pada Manusia: Gejala, Jenis-jenis, Penularan, Cara Mencegah dan Pengobatan

Simak informasi tentang penyakit antraks pada manusia, meliputi gejala, jenis-jenis antraks, penularan, cara mencegah, dan pengobatannya.

DOK. Kemenkes RI
Antraks pada Manusia: Gejala, Jenis-jenis, Penularan, Cara Mencegah, Pengobatan 

Penyakit antraks tergolong zoonosis, sehingga penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia.

Namun, antraks hanya dapat menular dari hewan ke manusia.

Antraks tidak bisa menular dari manusia ke manusia.

Penularan penyakit antraks

Foto ilustrasi sapi
Foto ilustrasi sapi (Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin)

Penularan penyakit antraks dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui : 

1. Kontak antara kulit manusia dengan hewan atau produk hewan yang mengandung spora anthrax.

2. Terhirupnya spora Anthrax ke dalam saluran pernapasan manusia saat sedang menangani produk hewan yang terserang antraks, misalnya saat sedang menangani kulit dan bulu hewan. 

3. Memakan produk hewan yang mengandung spora kuman anthrax.

Jenis-jenis dan gejala antraks pada manusia

Jenis-jenis dan gejala antraks pada manusia. FOTO: Dirkesmavet Kementan RI, Syamsul Ma'arif (kanan) saat meninjau ternak di Padukuhan Kropyak, Candirejo, Semanu, Kamis (13/07/2023).
Jenis-jenis dan gejala antraks pada manusia. FOTO: Dirkesmavet Kementan RI, Syamsul Ma'arif (kanan) saat meninjau ternak di Padukuhan Kropyak, Candirejo, Semanu, Kamis (13/07/2023). (Dokumentasi Humas Pemkab Gunungkidul)

1. Antraks Kulit

Gejala antraks kulit muncul 2 - 7 hari setelah manusia melakukan kontak dengan hewan yang sakit antraks atau kontak dengan spora antraks.

Gejala-gejala antraks kulit antara lain : 

  • Kelainan kulit di bagian tubuh yang terbuka (kaki, tangan, leher, dan wajah)
  • Munculnya eschar atau jaringan hitam pada kulit

2. Antraks Saluran Pencernaan

Antraks saluran pencernaan akan memunculkan gejala-gejala sekitar 2 - 5 hari setelah manusia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi spora antraks.

Antraks saluran pencernaan bisa menyebabkan kematian.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved