Gempa Guncang Bantul DIY

Setelah Gempa Bantul, Indonesia Diguncang 33 Kali Gempa Kecil di Beberapa Wilayah pada 1 Juli 2023

Setelah gempa Bantul 30 Juni 2023, Indonesia diguncang 33 kali gempa pada 1 Juli 2023 di berbagai wilayah di Indonesia

|
Tribunjogja.com/Alexander Ermando
Marsinah saat berada di bagian belakang rumah orang tuanya yang rusak akibat gempa Jumat (30/06/2023) malam. Rumah itu berada di Pedukuhan Kuwon, Kalurahan Pacarejo, Semanu. 

TRIBUNJOGJA.COM - Gempabumi yang mengguncang Bantul pada Jumat (30/6/2023) pukul 19:57 WIB membuat sebagian rumah dan bangunan di DI Yogyakarta rusak.

Saat itu, pusat gempa berada di 8.63 LS dan 110.08 BT berskala 6.4 M dengan kedalaman 25 Km.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempabumi berpusat di barat daya Bantul itu dirasakan di beberapa titik, seperti:

Baca juga: UPDATE Jumlah Penyintas Gempa Bantul, 27 Jiwa Mayoritas di Gunungkidul

III Purwokerto, Demak, Mojokerto, Banjarnegara, Purbalingga, Madiun, Pacitan, Gresik, Jepara, Blitar, Solo, Garut, Pangandaran

III-IV Purworejo, Sleman, Kota Yogyakarta, Wonogiri, Kulonprogo, Kediri, Karangkates

IV Cilacap, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Klaten

II-III Bandung, Lumajang, Ngawi, Trenggalek, Pacitan, Tulungagung, Blora, Indramayu

II Sumedang, Malang, Salatiga, Denpasar, Sidoarjo, Surabaya

Skala II-III berarti guncangan lemah dan tidak ada potensi kerusakan. Sementara, skala IV guncangan terasa ringan dan belum ada potensi kerusakan juga.

Setelah gempa Bantul pada 30 Juni 2023 itu, ada 32 kali gempa yang mengguncang Indonesia pada 1 Juli 2023.

Baca juga: CERITA Sejoli di Gunungkidul Pasrah Saat Gempa Melanda, Bertahan di Reruntuhan

Berikut rangkumannya berdasarkan data dari BMKG dengan catatan waktu gempa berdasarkan UTC:

1. Jam 02:27:54.726 di Sumbawa, dengan kekuatan 2.6 M kedalaman 100 km

2. Jam 02:40:36.487 di Papua Barat, dengan kekuatan 3.4 M kedalaman 10 km

3. Jam 04:05:31.469 di Laut Banda, dengan kekuatan 3.2 M kedalaman 10 km

4. Jam 04:42:59.633 di Mindanao, dengan kekuatan 4.5 M kedalaman 139 km

5. Jam 05:46:57.209 di dekat Pantai Timur Papua Barat, dengan kekuatan 2.6 M kedalaman 10 km

6. Jam 06:32:12.495 di Flores, dengan kekuatan 2.6 M kedalaman 10 km

7. Jam 07:26:29.335 di Seram, dengan kekuatan 3.5 M kedalaman 11 km

8. Jam 07:29:43.560 di Samudra Hindia Selatan, dengan kekuatan 6.1 M kedalaman 36 km

9. Jam 07:56:37.730 di Seram, dengan kekuatan 2.6 M kedalaman 10 km

10. Jam 08:25:21.112 di Seram, dengan kekuatan 3.3 M kedalaman 10 km

11. Jam 08:39:14.074 di Sumatera bagian timur, dengan kekuatan 2.9 M kedalaman 10 km

12. Jam 09:14:58.448 di Pulau Kuril, dengan kekuatan 5.2 M kedalaman 108 km

13. Jam 11:14:59.289 di Sumatera bagian timur, dengan kekuatan 4.2 M kedalaman 10 km

14. Jam 13:21:13.468 di Laut Banda, dengan kekuatan 4.4 M kedalaman 565 km

15. Jam 14:14:14.797 di Sumatera bagian selatan, dengan kekuatan 3.1 M kedalaman 63 km

Baca juga: Pakar UPNVY tentang Mitigasi Gempa Bantul : Perlu Pengecekan IMB per 5 Tahun

16. Jam 15:06:17.895 di Minahasa, Sulawesi, dengan kekuatan 2.5 M kedalaman 20 km

17. Jam 15:09:54.541 di Seram, dengan kekuatan 1.2 M kedalaman 10 km

18. Jam 15:13:10.768 di Jawa bagian selatan, dengan kekuatan 3.8 M kedalaman 16 km

19. Jam 15:15:05.737 di Papua Barat, dengan kekuatan 3.3 M kedalaman 10 km

20. Jam 15:45:49.092 di Sumatera bagian selatan, dengan kekuatan 3.9 M kedalaman 10 km

21. Jam 16:13:56.579 di Sumatera bagian selatan, dengan kekuatan 3.4 M kedalaman 18 km

22. Jam 16:16:32.897 di Minahasa, Sulawesi, dengan kekuatan 2.8 M kedalaman 63 km

23. Jam 17:21:56.457 di Laut Maluku Timur, dengan kekuatan 3.4 M kedalaman 29 km

24. Jam 18:44:17.534 di Laut Bali, dengan kekuatan 4.8 M kedalaman 15 km

25. Jam 18:50:36.444 di Sumatera bagian barat daya, dengan kekuatan 4.2 M kedalaman 10 km

26. Jam 19:48:36.809 di Pulau Talaud, dengan kekuatan 4.4 M kedalaman 39 km

27. Jam 20:23:34.552 di Laut Bali, dengan kekuatan 2.9 M kedalaman 19 km

28. Jam 21:15:00.219 di Jawa bagian selatan, dengan kekuatan 3.4 M kedalaman 10 km

29. Jam 21:43:13.882 di Laut Maluku Timur, dengan kekuatan 3.1 M kedalaman 67 km

30. Jam 21:44:53.643 di Laut Banda, dengan kekuatan 3.0 M kedalaman 203 km

Baca juga: Bupati Bantul Ingatkan Warga Terapkan Standarisasi Struktur Bangunan untuk Antisipasi Gempa

31. Jam 21:51:29.157 di Halmahera, dengan kekuatan 3.0 M kedalaman 115 km

32. Jam 21:51:39.604 di Sumatera bagian selatan, dengan kekuatan 2.8 kedalaman 28 km

33. Jam 21:55:46.583 di Sumbawa bagian selatan, dengan kekuatan 3.6 M kedalaman 10 km

Kondisi Terkini Imbas Gempa Bantul 30 Juni 2023

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY kembali memperbarui situasi terakhir pascagempa tektonik di Kabupaten Bantul, Jumat (30/6/2023) lalu.

Dalam laporan terbaru BPBD DIY, Minggu (2/7/2023) pagi, jumlah penyintas gempa atau korban yang selamat dari gempa tektonik Magnitudo 6.4 bertambah.

Para penyintas gempa Bantul yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan kini telah mendapat penanganan dari pihak terkait.

Plh BPBD DIY Danang Samsurizal mengatakan total penyitas gempa Bantul bertambah menjadi 9 Kepala Keluarga (KK), dengan total 27 jiwa di Padukuhan Kuwon Tengan dan Kuwon Kidul, Pacarejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul.

Sebelumnya, pada Sabtu (1/7/2023) BPBD DIY mencatat penyintas di Padukuhan Kuwon hanya 5 KK saja.

"Kemudian untuk korban luka 22 orang, rinciannya Bantul 8, Gunungkidul 9, Sleman 4 dan Kulon Progo 1," katanya melalui keterangan resminya, Minggu (2/7/2023).

Baca juga: Sri Sultan Hamengku Buwono X Tinjau Warga Terdampak Gempa di Bantul: Pertahankan Gotong Royong

Danang menyebut para penyintas gempa Bantul sudah tertangani dengan baik. Dia menambahkan, penanganan korban terdampak di antaranya mendirikan tenda penyintas, mendorong logistik permakanan dan melakukan kaji cepat dampak serta kebutuhan penyintas.

"Kami terus melakukan koordinasi penanganan dengan pemangku kebijakan," imbuhnya.

BPBD DIY mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Kemudian periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

 

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved