Gempa Guncang Bantul DIY

Bupati Bantul Ingatkan Warga Terapkan Standarisasi Struktur Bangunan untuk Antisipasi Gempa

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebut, sebanyak 57 bangunan rusak seusai gempa bumi mengguncang Kabupaten Bantul pada Jumat (30/6/2023)

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana
Bupati Bantul sedang meninjau rumah warga RT 6, Padukuhan Bangen, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu (1/7/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyebut, sebanyak 57 bangunan rusak seusai gempa bumi mengguncang Kabupaten Bantul pada Jumat (30/6/2023) malam.

Dari jumlah tersebut, bangunan rusak yang paling banyak ialah bangunan rumah.

"Tempatnya (rumahnya) Mbah Ponem (80) (warga RT 6, Padukuhan Bangen, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul) itu yang paling berat dan itu pun karena struktur dan bangunannya terlalu rapuh. Nyatanya yang lainnya tidak apa-apa, hanya rusak ringan," katanya kepada awak media di kediaman mbah Ponem, Sabtu (1/7/2023) siang.

Baca juga: Sebanyak 21 Bangunan di Srigading Bantul Rusak Seusai Diguncang Gempa

Untuk itu, ia mengingatkan kepada masyarakat, saat hendak membangun rumah atau bangunan hunian setidaknya dapat mengikuti standar struktur bangunan dan bahan bangunan yang tepat.

"Dengan struktur yang bagus, bahan bangunan yang bagus, ternyata dengan goyangan itu tidak terlalu merusakkan bangunan-bangunan di wilayah kita," ujar Halim.

Imbauan penerapan standarisasi bangunan itu diberikan sebagai antisipasi kerusakan bangunan di Kabupaten Bantul saat terjadi bencana gempa bumi.

Akan tetapi, jika terdapat bangunan yang rusak parah pihaknya tetap akan memberikan bantuan. 

"Tapi, (untuk saat ini) kami belum memerlukan bantuan dari luar Kabupaten Bantul. Sekali lagi, masyarakat Bantul bisa mengatasi sendiri dampak dari gempa bumi semalam," tutur Halim.

"Kami mengucapkan terimakasih atas inisiatif dan niat berbagai lembaga yang menawarkan bantuan. Tapi, mohon maaf, kami belum memerlukan bantuan itu dan kami sangat mengapresiasi niat baik dari lembaga-lembaga di luar Kabupaten Bantul yang beberapa jam terakhir sering menghubungi kami untuk mengirim bantuan," imbau dia.

Penolakan bantuan itu dilakukan, mengingat adanya kerusakan bangunan yang tidak terlalu parah. Sehingga, hal itu masih mampu ditangani olehnya. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved