Puisi

CONTOH Puisi Tema Bebas yang Bisa Jadi Inspirasi

Bila Anda sedang mendapatkan tugas sekolah untuk membuat puisi tema bebas, beberapa contoh puisi ini bisa menjadi bahan untuk inspirasi

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
bola.com
CONTOH Puisi Tema Bebas yang Bisa Jadi Inspirasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Bila Anda sedang mendapatkan tugas sekolah untuk membuat puisi tema bebas, beberapa contoh puisi ini bisa menjadi bahan untuk inspirasi.

Judul : Keping-keping Luka

Senja berlukiskan kelabu
Awan bertuliskan sendu
Mengingatkan semua kenangan ini
Rintihan tangis menyayat hati

Inilah keping-keping luka
Telah menjadi cahaya lara
Berhiaskan kerlip rembulan Merasakan tetes kepahitan
Kutumpahkan setiap tetes mutiara Kutahan setiap perih siksa
Meronta dalam dekapan doa
Merintih dengan cinta

Salahnya diriku memandang
Kenangan pagi yang telah hilang
Bagai pelangi dimakan hujan
Hilang tanpa goresan

Baca juga: CONTOH Puisi Tentang Pancasila, Bisa untuk Inspirasi Tugas Sekolah

Judul : Melankolia

Tatkala hati risau akan keras nya dentuman cobaan, pair jantungku terisak.
Kukuh aku menyakini diri akan teguhnya hati.
Namun, lontaran konyol selaksa, hingga muak dibuatnya.
Kalimat-kalimat bohong untuk berteguh hanya akan menikam perlahan demi waktu.

Dapatkah risau terobati oleh lelap abadi?
Menghilang seolah-olah agar terhindar oleh pikiran yang selalu meracau merisak.
Menghilang seolah-olah memenangkan melankolia.

Jika suatu saat cahaya temaram akan bersinar,
Jalan pasti terbuka.
Namun bila akan sirna,
Halai-balai aku terjatuh.
Bendera Berdarah

Dua bulan tampaknya telah berbeda
Setelah manisnya kebebasan kita genggam,
di atas tiang penghormatan Bapak proklamator berpidato
di atas dunia,
kita bangga melihat berita

Hingga serdadu mengepung simpang lima,
dendam berkobar dalam panasnya surya mendidih Lima hari terasa lumpuh,
pertempuran masih belum usai Nihon membawa obor dari pabrik tua,
kita masih disandera

Baca juga: Kumpulan Puisi Tentang Hujan yang Menyentuh


Judul : Merdeka Atau Mati

Merdeka atau mati!!!
Seruan yang sering terdengar dari radio usang pengisi sunyi
Mereka sudah dipukul mundur, merah putih kembali berkibar
Jangan biarkan api itu kembali padam!

Bapak beruban korban nyawa, tertembak dada kirinya
Semua sudah berakhir, bendera itu sudah dua warna lagi
Bendera itu sudah berdarah lagi
Kita hanya mengingat dalam sejarah, yang diceritakan sampai kantuk mendera
Nama-nama yang selalu kekal, mereka belum mati. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved