Berita Jogja Hari Ini

Marak Dikeluhkan Wisatawan, Mayoritas Pengamen Liar di Malioboro Ternyata dari Luar Jogja

Satpol PP Kota Yogyakarta kembali mengamankan sekelompok pengamen liar yang nekat beraktivitas di kawasan Malioboro .

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Satpol PP Kota Yogya
Personel Satpol PP Kota Yogya tengah menindak sekelompok pengamen liar yang beraktivitas di Kawasan Malioboro. 

TRIBUNJOGJA.COM - Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP ) Kota Yogyakarta kembali mengamankan sekelompok pengamen liar yang nekat beraktivitas di kawasan Malioboro .

Namun, berdasarkan hasil operasi yang semakin digencarkan, diketahui ternyata mayoritas pengamen yang terjaring berasal dari luar kota.

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta , Octo Noor Arafat, mengatakan, dalam Perda DIY Nomor 1 Tahun 2014 sejatinya sudah secara gamblang mengatur tentang penanganan gelandangan dan pengamen.

Hanya saja, karena rata-rata pengamen berasal dari luar daerah, mereka tidak terpapar sosialisasi, sehingga urung memahami aturan payung hukum tersebut.

"Mayoritas dari luar Kota Yogya itu. Sama seperti melihat aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), namun sampai sekarang masih banyak yang merokok di Malioboro . Ya, karena mereka belum teredukasi oleh peraturannya itu," ungkapnya, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Marak Pengamen Resahkan Wisatawan di Malioboro, Pemkot Yogya Bakal Perkuat Sanksi

Dalam payung hukum tersebut, pengamen masuk di dalam kategori pengemis, sehingga tetap memperoleh tindakan dari petugasnya, terutama di kawasan vital, termasuk Malioboro .

Meski demikian, Octo menyebut, sampai sejauh ini pihaknya masih memakai cara-cara humanis untuk menghalau pengaman supaya tidak beroperasi di destinasi terfavorit di Kota Yogyakarta itu.

"Kita tidak akan melakukan upaya sporadis dengan menangkap pengamen atau pengemis. Tapi, kita lebih mendorong kesadaran bersama dalam menjaga Kota Yogyakarta sebagai kota pariwisata, yang pasca pandemi ini kunjungannya semakin tinggi," tambahnya.

"Setiap hari kita monitoring kawasan Malioboro , ya, dengan teman-teman UPT Cagar Budaya. Kemarin itu ada satu kelompok pengamen liar yang kami berikan pembinaan. Setelah itu kami arahkan supaya keluar dan tidak mengamen di Malioboro ," urai Octo.

Ia menegaskan, Satpol PP berkomitmen penuh dalam menjaga kenyamanan dan keamanan para wisatawan selama singgah di Kota Yogyakarta .

Bukan tanpa alasan, ia tidak menampik, banyak keluhan dari masyarakat dan pelancong yang merasa terganggu dengan aktivitas pengamen liar di Malioboro akhir-akhir ini, sehingga operasi praktis harus lebih digencarkan lagi.

"Keluhan banyak, kalau kita memonitor media sosial atau sistem pengaduan masyarakat. Gangguannya itu antara lain, baru duduk sudah langsung didatangi pengamen, lalu ada yang memaksa," ujarnya.

Lebih lanjut, menghadapi momentum libur sekolah yang jelas berpotensi mengerek kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta , penertiban pengamen liar di kawasan Malioboro bakal diintensifkan.

Baca juga: Marak Pengamen Liar Ganggu Wisatawan Malioboro, Ini Respons UPT Cagar Budaya

Octo pun berharap, keluhan wisatawan yang merasa terganggu dengan aktivitas pengamen liar pun dapat tereduksi.

"Juli ini akan lebih ditingkatkan untuk mendorong pelaksanaan Perda DIY No 1/2014. Oprtasi rutin dan reguler tetap digelar. Kawasan Malioboro jadi salah satu fokus kami. Pagi, siang, malam, 24 jam penuh Malioboro selalu kami pantau," tambahnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved