Berita Kota Yogya Hari Ini

Usung Metode Budidaya Maggot, Pasar Prawirotaman Jadi Pilot Project Pengolahan Limbah Organik

Pemkot Yogyakarta menetapkan Pasar Prawirotaman sebagai pilot project pengolahan limbah organik di wilayah Kota Pelajar. Metode budidaya maggot

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Pasar Prawirotaman Kota Yogya. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta menetapkan Pasar Prawirotaman sebagai pilot project pengolahan limbah organik di wilayah Kota Pelajar.

Metode budidaya maggot pun dipilih dan selaras rencana bakal mulai digulirkan per Juli 2023 mendatang.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani, mengatakan, pasar dipilih jadi pilot project pengolahan sampah organik, karena merupakan produsen sampah terbesar setelah rumah tangga.

Karenanya, untuk mengurangi limbah yang dibuang, Pemkot Yogya pun mencanangkan upaya pengolahan di lingkungan pasar.

Baca juga: DKPP Bantul Imbau Shohibul Kurban Cek SKKH Sebelum Membeli Ternak untuk Dikurbankan

"Pasar Prawirotaman akan menjadi pilot project kami mulai bulan Juli. Nanti dibentuk pokja untuk mengolah sampah organik lewat budidaya maggot," ungkap Ambar, Senin (19/6/2023).

Nantinya, selepas budidaya maggot sukses dilakukan di Prawirotaman, beberapa pasar tradisional di Kota Yogya pun bakal mengikuti langkah serupa.

Terlebih, ia menyebut, secara luasan lahan, selain Prawirotaman, masih ada beberapa pasar tradisional yang cukup memungkinkan untuk menggulirkan pengolahan limbah.

"Jadi, kalau sudah berkembang nanti bisa dilanjutkan ke pasar lainnya, seperti Pasar Giwangan dan Pasty, di sana lahannya memang cukup dan siap untuk dijadikan lokasi pengolahan sampah organik dengan budidaya maggot," urainya.

Sementara itu, Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, mengungkapkan, budidaya maggot dipilih jadi salah satu metode pengolahan limbah organik, lantaran sudah terbukti efektivitasnya.

Tapi, selain budidaya maggot di pasar tradisional, ia pun meminta warga masyarakat tetap konsisten melaksanakan gerakan zero sampah anorganik di level rumah tangga.

"Saya sangat berterimakasih untuk warga Kota Yogya, karena melalui gerakan pemilahan dan zero sampah anorganik, kita mampu menurunkan 25 persen sampah per hari," tandasnya.

"Sehingga, harapannya, gerakan ini terus dilakukan dan menjadi sebuah sistem sosial, lewat perubahan perilaku masyarakat," tambah Aman. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved