Berita Jogja Hari Ini

Musim Kemarau Telah Tiba, Tapi Cuaca Sering Mendung? Begini Penjelasan BMKG DIY

Musim kemarau di DI Yogyakarta telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Akan tetapi, beberapa hari terakhir, terdapat cuaca mendung yang menyelimu

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana
Awan mendung terjadi di Kota Yogyakarta pada Senin (12/6/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Musim kemarau di DI Yogyakarta telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, beberapa hari terakhir, terdapat cuaca mendung yang menyelimuti sejumlah wilayah di DIY dan berlangsung setiap siang hingga sore hari.

Kepala Kelompok Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Romadi, mengatakan, hal tersebut terjadi dari adanya Siklon Guchol dan pada saat ini posisinya berada di Laut Filipina atau sebelah timur Filipina. 

Baca juga: Wisatawan di Pesisir Selatan Gunungkidul Diminta Waspada Terkait Gelombang Tinggi

"Pengaruh dari Siklon Guchol itu untuk wilayah Indonesia terutama di wilayah DIY yaitu membentuk pola shearline atau pola belokan angin perlambatan di wilayah selatan Jawa. Namun, ada kelembapan udara di masing-masing lapisan ada 500, 700 dan 850 mb," katanya kepada Tribunjogja.com, Senin (12/6/2023).

Berdasarkan profil vertikal kelembapan udara pada ketinggian 1,5 kilometer (level 850 mb) berkisar antara 80 – 95 persen (basah), ketinggian 3 kilometer (level 700 mb) berkisar antara 60 – 75 persen (cukup basah), dan 5.5 km (level 500 mb) berkisar antara 35 – 50 persen (cukup kering).

Artinya, apabila terjadi hujan di wilayah DIY, maka hujan tersebut akan berlangsung secara ringan dan sifatnya tidak merata.

Meski begitu, Romadi meyakini bahwa potensi hujan itu sangat minim untuk terjadi di DIY.

"Kalau pun ada hujan. Maka potensi hujan itu terjadi di beberapa wilayah perbukitan, seperti di Kabupaten Sleman bagian utara dan Kabupaten Kulonprogo bagian utara. Wilayah itu cenderung terjadi hujan karena adanya pengaruh hujan orografis," urainya.

Sebagai informasi, hujan ografis adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan. 

"Sehingga, beberapa waktu terakhir pada waktu dini hari ada turun hujan juga di Kabupaten Sleman bagian utara dan Kabupaten Kulonprogo bagian utara. Bahkan beberapa waktu terakhir ini di wilayah pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul, pesisir selatan Kabupaten Bantul dan pesisir selatan Kabupaten Kulon Progo juga sempat terjadi hujan," jelas Romadi.

"Selanjutnya, kami prediksi kondisi yang serupa akan berlangsung dalam tiga sampai lima hari ke depan. Karena, Siklon Guchol akan mulai menjauhi Indonesia, di mana pada saat ini pergerakan Siklon Guchol itu di utara dan mengarah ke timur laut. Jadi, diprediksi kondisi cuaca di DIY akan kembali panas dan normal seperti sebelumnya," tutup dia. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved