“Kita akan selalu pantau, dan kalau itu ada kebocoran segera kita tanggulangi, hanya air lindi juga sangat tergantung alam, misal ketika hujan lebat posisi sampah belum padat ya air lindi mengalir terus. Tapi selalu ada upaya untuk menyelamatkan air lindi supaya tidak kemana-mana,” tandasnya.
Terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ari Budi Nugroho, menyebutkan bahwa pihaknya menghadapi dua tantangan besar dalam penanganan sampah , yakni membangun kesadaran masyarakat akan pengurangan sampah dari rumah tangga serta mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.
Harapannya di tahun 2025 mendatang, sampah dapat diselesaikan di tingkat kalurahan.
“TPS3R belum seluruhnya ada di kalurahan, saat ini ada 18 unit, tapi selain itu ada banyak pengelola sampah mandiri di tingkat kalurahan yang harus kita dorong,” ungkapnya.( Tribunjogja.com )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.