Berita Kulon Progo Hari Ini

Tercatat Ada 15.847 IKM di Kulon Progo Per Desember 2022, Meningkat Dibandingkan 2021

"Perkembangan industri (di Kulon Progo) hingga Desember 2022 sudah 15.847 IKM, naik 229 IKM dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, jumlah IKM hanya

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Kulon Progo terus mengalami pertumbuhan. 

Per Desember 2022, terdapat 15.847 IKM di daerah ini. Jumlahnya naik dibandingkan 2021 lalu.

"Perkembangan industri (di Kulon Progo) hingga Desember 2022 sudah 15.847 IKM, naik 229 IKM dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, jumlah IKM hanya 15.618 IKM," kata Ade Wahyudiyanto, Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Kulon Progo, Jumat (2/6/2023). 

Baca juga: Dua Remaja di Sleman Bacok Pengendara Motor di Jalan Palagan, Polisi Jelaskan Kronologinya

Dari 15.847 IKM, lanjutnya, sekitar 11.000 IKM di antaranya industri olahan makanan dan minuman.

Ade menyampaikan, pertumbuhan industri di Kulon Progo relatif terjadi di wilayah perkotaan seperti Wates, Pengasih dan Temon.

Pertumbuhan ini disebutnya dampak adanya pembangunan-pembangunan yang ada di wilayah tersebut. 

Meski tidak menutup kemungkinan pertumbuhan industri juga terjadi di wilayah tujuan pariwisata. Seperti wilayah yang berbatasan dengan Destinasi Super Prioritas Nasional (DSPN) Borobudur. 

Sejauh ini, kata Ade, kendala yang kerap ditemui oleh pelaku IKM di Kulon Progo dari sisi hasil pemasaran, kualitas produk yang belum bisa bersaing dengan industri sejenis dari luar Kulon Progo

Namun demikian, Disdagin Kulon progo sudah mengupayakan untuk meningkatkan kualitas produk dengan adanya pelatihan, bimbingan teknis dan sebagainya. 

Kemudian sisi kemasan, melalui pendampingan terhadap pelaku IKM bagaimana produk kemasan menjadi mudah terlihat dan gampang dikenal. 

"Semisal produk makanan, kemasannya yang membuat makanan tetap awet di dalamnya," kata Ade. 

Lalu sisi pemasarannya, melalui pelatihan digital marketing baik sosial media, marketplace dan lainnya. 

"Kami juga ada pendampingan untuk legalitas usahanya antara lain izin OSS, PIRT, halal. Tahun ini, kami upayakan dengan adanya fasilitasi legalitas usaha," imbuh Ade. 

Ke depan, jumlah IKM dimungkinkan terus mengalami penambahan hingga akhir tahun ini. 

"Tahun 2023 masih dalam proses pendataan," ucapnya. (scp)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved