Cerita Fayza dan Sanchia, 2 Siswi SMA Masa Depan Jogja Diterima di Beberapa Universitas Kelas Dunia

Keduanya diterima di University of British Columbia-Canada, Monash University , University of Toronto, Wageningen University-Belanda dan beberapa lagi

dok.istimewa/ instagram SMA Masa Depan Yogyakarta
Dua siswi SMA Masa Depan Yogyakarta, Sanchia Gedyazka dan Fayza Kamalia berhasil diterima di banyak universitas top dunia. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dua siswi SMA Masa Depan Yogyakarta yaitu Fayza Kamalia dan Sanchia Gedyazka berhasil diterima di sejumlah universitas top dunia. 

Keduanya diterima di University of British Columbia-Canada, Monash University-Australia, University of Toronto-Canada, Wageningen University-Belanda, University of Exeter-UK, dan beberapa kampus kelas dunia lainnya. 

Pada Webinar 'Study Abroad 101: Breaking Language Barriers and Staying Close with Quran', Fayza dan Sanchia membeberkan kiat-kiat lolos test IELTS (English Language Testing System).

Test IELTS merupakan salah satu tes kemampuan Bahasa Inggris skala internasional. 

Fayza menceritakan memperbanyak latihan merupakan cara paling ampuh untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.

Namun sebelum itu, harus memahami kemampuan mana yang perlu ditingkatkan. 

"Kita harus tahu kekuatan dan kelemahan kita. Cari referensi dari orang-orang yang lebih unggul agar bisa belajar. Yang pasti harus memperbanyak latihan, sehingga familier sama mekanismenya," katanya, Minggu (28/05/2023). 

"Ada banyak cara untuk belajar bahasa Inggris, menambah vocabulary. Belajar dengan mendengarkan lagu dan nonton film berbahasa Inggris bisa juga sih. Tetapi harus diimbangi dengan mendengarkan yang akademik juga, banyak podcast bahasa Inggris yang bisa diakses,"sambungnya. 

Ia menceritakan menulis motivation letter menjadi hal yang membuat stres.

Namun ia berhasil melaluinya dan diterima di 11 universitas dunia jurusan Psikologi.

Sebelumnya menuliskan motivation letter, ia membuat riset terkait jurusan yang akan diambil. 

"Kemudian disambungkan dengan pengalaman kita selama ini. Bagaiamana kemudian pengalaman tersebut membentuk kita. Tuliskan kelebihan kita, tetapi disertai bukti. Jangan ditulis bisa jadi pemimpin, tapi tulis pengalaman memimpin organisasi selama ini misalnya. Biar mereka yang menilai,"terangnya. 

"Tulis juga kekurangan kita, dan ceritakan proses kita bertumbuh untuk meningkatkan kekurangan kita. Sehingga menciptakan kesan bahwa kita adalah manusia yang berposes dan bertumbuh," lanjutnya. 

Sementara itu, Sanchia mengungkapkan weekly jounal sekolahnya menjadi salah satu cara untuk belajar menulis dalam bahasa Inggris.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved