Berita Klaten
Cerita Bakul Sayur dan Sapu Lidi di Klaten Berangkat Haji Setelah Menabung Selama 30 Tahun
Pedagang sayur dan sapu lini asal Klaten, Jawa Tengah, itu rajin menabung Rp 10 ribu setiap hari sejak 30 tahun terakhir.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
Saat itu, nenek tujuh cucu itu membayar uang sebesar Rp 25 juta.
"Uang itu simpanan ibu dari menabung. Sisanya sedikit ditambah anak-anak," ujar anak tertua Mursidah, Sri Murjiyanti (44) saat ditemui TribunJogja.com.
Ia mengatakan, biaya pelunasan perjalanan haji sudah dilunasi oleh Mursidah. Untuk biaya pelunasan sekitar Rp 24 juta.
Uang pelunasan haji itu merupakan uang tabungan Mursidah sendiri.
Artinya, untuk berangkat haji, Mursidah mengeluarkan biaya hingga Rp 49 juta.
Dikatakan Sri Murjiyanti, ibunya sempat diserempet sepeda motor saat hendak pergi ke pasar pada tiga tahun lalu.
Mulai saat itu, anak-anak Mursidah meminta ibunya untuk tidak berjualan sayur keliling lagi.
Namun, berjualan sapu lidi dan garam di rumahnya dan di perkampungan dekat rumah saja.
Ia berharap, perjalanan ibadah haji ibunya bisa berjalan lancar dan dimudahkan hingga bisa pulang kembali ke tanah air dalam keadaan sehat walafiat. (MUR)
Klarifikasi Pihak Vidio dan IEG Kasus Siaran Liga Inggris di Klaten Berujung Lapor ke Polisi |
![]() |
---|
Kisah Nenek Berusia 78 Tahun Asal Klaten Ditagih Denda Rp115 Juta karena Siaran Liga Inggris |
![]() |
---|
Kronologi Nenek Endang Diminta Bayar Denda Rp115 Juta oleh Pemilik Hak Siar Liga Inggris |
![]() |
---|
Dua Keluarga Warga Klaten Mengungsi Tak Punya Tempat Tinggal karena Rumah Terbakar |
![]() |
---|
Perbaikan Lintasan Jogging Stadion Trikoyo Klaten Dianggarkan Rp5 MiliarĀ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.