Berita Klaten

Cerita Bakul Sayur dan Sapu Lidi di Klaten Berangkat Haji Setelah Menabung Selama 30 Tahun

Pedagang sayur dan sapu lini asal Klaten, Jawa Tengah, itu rajin menabung Rp 10 ribu setiap hari sejak 30 tahun terakhir.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/ ALMURFI SYOFYAN
Mursidah saat menjual sapu lidi di perkampungan dekat rumahnya di Keprabon, Polanharjo, Klaten, Rabu (24/5/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Tidak harus memiliki harta melimpah untuk bisa menunaikan ibadah haji. Prinsip itu dipegang teguh oleh Mursidah (67).

Perempuan asal Dukuh Kidul Pasar, Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, itu rajin menabung Rp 10 ribu setiap hari sejak 30 tahun terakhir.

Hasilnya, ia bisa menunaikan rukun Islam kelima tersebut pada tahun 2023 ini.

Mursidah, sehari-hari beraktivitas sebagai bakul sayur dan sapu lidi keliling.

Rencananya, ia akan berangkat ke Tanah Suci pada Juni 2023 mendatang.

"Rahasianya ya rajin menabung. Saya selalu menyisihkan uang jualan sayur dan sapu lidi Rp 10 ribu setiap hari," ujarnya saat berbincang dengan TribunJogja.com di rumahnya, Rabu (24/5/2023) sore.

Rumah Mursidah berada di perkampungan padat penduduk. Rumah sederhana itu berlantaikan semen dan dinding tembok.

Di istananya itu, Mursidah tinggal seorang diri. Sementara empat anaknya, sudah tinggal bersama keluarganya masing-masing namun masih satu desa.

Anak-anak Mursidah ini selalu mengunjungi Mursidah setiap hari untuk memastikan kondisinya.

Sementara suami Mursidah sudah meninggal dunia pada tahun 1999 silam.

Mursidah, berjualan sayur pada pagi hari. Ia pergi ke pasar setelah selesai salat Subuh dan membeli sayur dan sapu lidi.

Sayur dan sapu lidi itu, ia jual kembali keliling kampung dengan menggunakan sepeda onthel.

Satu ikat sayur dijual Rp 3 ribu hingga Rp 4 ribu. Adapun satu ikat sapu lidi dijual Rp 6 ribu.

Baca juga: Calhaj Asal Kulon Progo Menanti 12 Tahun untuk Berangkat Haji 2023

Keuntungan dari penjualan itu disisihkan setiap hari untuk uang muka biaya naik haji.

Mursidah, mulai mendaftar untuk naik haji pada tahun 2012.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved